Daftar Pelayanan RSMH Diwakili Benda Mati, ini Kata Direktur Medik

Daftar Pelayanan RSMH Diwakili Benda Mati, ini Kata Direktur Medik

Marta Hendry.--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - RSUP Rumah Sakit Mohamad Hoesin (RSMH) PALEMBANG angkat bicara mengenai pasien yang  mengantre 'diwakili' tas, botol minum, helm, hingga batu bata, sejak pukul 02.00 WIB beberapa hari lalu.

"Kami baru membuka pendaftaran itu pukul 08.00 WIB. Mungkin yang datang lebih awal ingin mendapatkan antrean lebih dulu," kata Direktur Medis, Perawatan dan Penunjang, dr Marta Hendry Sp.U (K), Mars, saat dikonfirmasi, Sabtu 21 Januari 2023.

Dikatakan Marta, pihaknya saat ini sedang membangun pendaftaran online bagi pasien di rehabilitasi medik. Selain itu, Poli Rehabilitasi juga banyak pelayanan terapi lainnya seperti terapi wicara, fisioterapi dan lain sebagainya.

"Bukan semua pemeriksaan (yang antrenya seperti itu). Di rehabilitasi medik banyak jenis-jenis pemeriksaan misalnya terapi wicara, hydroterapi, fisioterapi, dan lain-lain," ujarnya.

BACA JUGA:Ribut di Parkiran RSMH Palembang, Setia Budi Ancam Sukamto Pakai Pisau

Lanjutnya, pihak RSMH telah membuat skema antrean di Poli tersebut secara online. Rencananya, pendaftaran via online tersebut baru diberlakukan pada awal Februari 2023 mendatang.

"Dalam waktu dekat juga kita akan memberlakukan pendaftaran secara online," bebernya.

Pendaftaran secara online tersebut sambung Marta, memang sudah direncanakan sejak lama. Namun, hingga saat ini pihaknya masih membangun sistem tersebut guna mengantisipasi tidak terjadinya hal serupa. Sehingga, pasien yang ingin mendaftar di rehabilitasi medik tak harus menunggu sampai larut malam. Pasien yang mendaftar bisa langsung datang sesuai jam operasional yakni sekitar pukul 10.00 WIB.

"Jadi pasien dapat datang sesuai waktu yang telah ditentukan, tidak perlu datang pagi-pagi," imbuhnya.

BACA JUGA: Curi Handphone Milik Pasien RSMH Palembang, Kukuh Ditangkap Polisi

Sebelumnya, beredar di media sosial tudingan buruk terhadap pelayanan antrean di Poli Rehabilitasi Medik, RSMH Palembang. Tudingan itu menyebutkan pasien yang hendak mendapatkan pelayanan kesehatan di Poli tersebut harus mengantre sejak dini hari.

Dalam narasi yang beredar, disebutkan hal itu benda-benda tersebut mewakili pasien untuk mendapat nomor antrean nantinya saat Poli tersebut sudah buka di pagi hari.

Keluarga pasien rela mengantre sejak dini hari, karena pelayanan khusus terapi tumbuh anak hanya dibatasi 24 pasien saja setiap harinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: