Cacatan Sejarah Indonesia, Dalam Kurun 5 Tahun, 5 Kali Pergantian Kepala Daerah

Cacatan Sejarah Indonesia, Dalam Kurun 5 Tahun, 5 Kali Pergantian Kepala Daerah

Ketua Gerakan Cinta Rakyat (Gencar) Kabupaten Muara Enim Yones Tober ST SH.--

MUARA ENIM, SUMEKS.CO –  Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru melakukan rapat tertutup, setelah mengundang Ketua DPRD Muara Enim Liono Basuki didampingi Wakil Pimpinan Nino Andrian SE, Hadiono SH, Pj Sekda Muara Enim H Riswandar SH MH, Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi bersama Biro Otoda, Biro Hukum, Protokol, Sabtu 14 Januari 2023 malam di Griya Agung.

Rapat itu dilakukan, setelah keluarnya Surat Keputusan (SK) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan rencana pelantikan Wakil Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah. Mendapat perhatian Ketua Gerakan Cinta Rakyat (Gencar) Kabupaten Muara Enim Yones Tober ST SH.

“Ini menjadi cacatan sejarah Indonesia khususnya Kabupaten Muara Enim. Sebab selama dalam kurun waktu periode 2018-2023 pasca operasi tangkap tangan (OTT) oleh tim penyidik KPK terhadap Ahmad Yani, Kabupaten Muara Enim terus mengalami pergantian kepala daerah,” ujar Yones ST SH, Minggu 15 Januari 2023.

Apalagi, kata dia, Gubernur Sumatera Selatan telah menyampaikan bahwa dirinya menyerahkan jadwal pelantikan Wakil Bupati Muara Enim kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muara Enim, Otda dan Protokol, setelah rakor Forkopimda se-Indonesia.  

BACA JUGA:Imigrasi Pangkalpinang Lakukan Layanan Paspor Simpatik

Artinya, sambung Yones, setelah saudara Ahmad Usmarwi Kaffah dilantik menjabat Wakil Bupati Muara Enim, ia tercatat sebagai kepala daerah yang ke lima setelah Ahmad Yani, Juarsah, H Nasrun Umar (HNU) dan Kuniawan. 

Setelah sisa waktu masa jabatan Wakil Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah, habis. Gubernur akan menunjuk kembali Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim untuk menjalankan roda pemerintahan.

“Jadi, Muara Enim akan miliki enam kepala daerah. Sebenarnya tidak masalah siapa saja menjadi kepala daerah. Pertanyaannya optimalkah menjalankan program-program pembangunan visi misi Kabupaten Muara Enim dengan sisa masa jabatan periode 2018-2023,” katanya.

Lanjutnya, dalam menjalankan program-program pembangunan visi misi itu, kata dia, tidak semudah membalikkan telapak tangan.

BACA JUGA:Polda Metro Jaya Gerebek Pabrik Liquid Vape yang Mengandung Sabu

Apalagi mengingat sisa masa jabatan kepala daerah hanya hitungan bulan.

“Tidak cukup kalau hanya mengandalkan kemampuan komunikasi, smart tanpa memiliki tanggungjawab, prinsip, komitmen, tegas, amanah, motivator dan konseptor pembangunan serta mengayomi semua lapisan masyarakat sehingga dapat menimbukan efek situasi krisis kepercayaan terhadap kepala daerah,” tegasnya.

Dirinya berharap kepada kepala daerah Kabupaten Muara Enim selanjutnya, agar kedepannya dapat membangun Kabupaten Muara Enim lebih baik lagi sehingga program-program pembangunan yang tertuang dalam visi misi politik kepala daerah dapat terwujud.

“Ya jangan hanya sebatas retorika saja dan keberhasilan serimonial. Tetapi wujud nyata pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan benar-benar bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” pesannya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: