Ini Faktor Utama Sriwijaya FC Bubar, Dana Klub Tak Cukup, Jadwal Liga 2 Mepet Hingga Akhirnya Kompetisi Setop
Faktor utama Sriwijaya FC bubar karena dana klub tak cukup. Jadwal liga 2 mepet dan kompetisi dihentikan. foto: dokumen oganilir.co --
6. Klub Sriwijaya FC telah mengikuti Assesment Tim Mabes Polri terhadap 2 stadion (Stadion Atletik 1 dan Stadion Bumi Sriwijaya FC) mulai tanggal 2 s/d 6 Januari 2023.
Hasilnya Stadion Atletik 1 dengan Nilai Skor : 40,67 % (kurang) dan Stadion Bumi Sriwijaya dengan nilai skor : 26.52% (kurang), padahal nilai skor yang bisa melaksanakan pertandingan dengan penonton adalah diatas 55 %.
7. Sebagian besar klub mengusulkan LIB diganti oleh operator yang baru, sehingga Liga 2 punya operator sendiri, dengan Klub Liga 2 sebagai pemilik saham.
8. Liga 2 segera digulirkan setelah pelaksanaan Piala Dunia U 20, oleh operator yang baru.
BACA JUGA:Ini Alasan Mengapa Manajemen Sriwijaya FC Belum akan Memanggil Pemainnya
BACA JUGA:Skuad Sriwijaya FC Siap Arungi Laga Lanjutan Liga 2, Bek Rendi Siregar Sudah Fit
Seperti diberitakan, Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengungkapkan tiga penyebab utama yang membuat Liga 2 2022/2023 dihentikan, termasuk menyebut bahwa mayoritas klub tidak ingin kompetisi dilanjutkan.
Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Kamis (12/1/2023) di GBK Arena, Jakarta Pusat memutuskan untuk menyetop Liga 2 yang berujung penghapusan degradasi BRI Liga 1 2022/2023.
Dengan demikian, kompetisi Liga 2 2022/2023 yang baru berjalan di babak penyisihan grup tidak lagi dilanjutkan.
Praktis juga tidak ada tim yang akan promosi maupun degradasi di musim ini.
BACA JUGA:Ini Alasan Mengapa Manajemen Sriwijaya FC Belum akan Memanggil Pemainnya
BACA JUGA:Skuad Sriwijaya FC Siap Arungi Laga Lanjutan Liga 2, Bek Rendi Siregar Sudah Fit
"Pertama, keputusan ini merujuk atas adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tidak dilanjutkan," imbuh Yunus Nusi.
Dari narasi yang beredar di media sosial, sekitar 20 dari 28 tim enggan kembali berkompetisi di Liga 2 musim ini.
"Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep kelanjutan Liga 2 antara klub dan PT Liga Indonesia Baru," kata Yunus Nusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: