Warganya jadi Korban Pelecehan Seksual Hingga Hamil dan Dikeluarkan Sekolah, Begini Sikap Plt Bupati Langkat

Warganya jadi Korban Pelecehan Seksual Hingga Hamil dan Dikeluarkan Sekolah, Begini Sikap Plt Bupati Langkat

Plt Bupati Langkat Syah Afandi memimpin rapat koordinasi penanganan bocah perempuan korban pelecehan seksual.-Foto: dokumen/sumeks.co-

SUMUT, SUMEKS.CO - Viralnya pemberitaan seorang bocah perempuan korban pelecehan seksual hinggal hamil 8 bulan, sontak membuat berbagai pihak turut memberikan simpati bantuan.

Terlebih apa yang dialami korban yang masih berusia 12 tahun tersebut sangat mengenaskan. Pertama dugaan pelecehan seksual itu dilakukan oleh kakak kandungnya sendiri. Lalu setelah menjadj korban dan hamil, korban terpaksa dikeluarkan dari sekolahnya.

Korban diketahui masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Penderitaan korban tak sampai disitu. Dirinya beserta keluarga diusir oleh warga sekitar tempat tinggal mereka.

Mendapati warganya jadi korban pelecehan seks hingga hamil, dikeluarkan dari sekolah, lalu diusir warga, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Langkat, Syah Afandi mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut tengah fokus menangani kesehatan, traumatik, pendidikan hingga korban melahirkan.

BACA JUGA:Bocah Usia 12 Tahun di Binjai Digagahi Kakak Kandung Hingga Hamil Diusir Warga, Menteri PPPA Turun Tangan

Plt Bupati Langkat Syah Afandi menyebut pelaku masih ada hubungan keluarga dengan korban dan saat ini tengah diproses Polres Langkat.

"Kasus ini ada kaitannya saudara dan keluarga dengan si laki-laki (pelaku) masuk ranah itu dan masalah hukumnya kita serahkan kepada Polres Langkat," katanya dikutip dari era.id, Rabu 11 Januari 2023.

Syah Afandi menyebut pihaknya akan menggelar rapat koordinasi untuk seluruh penanganan terhadap korban. Rapat koordinasi ini, ungkap dia, akan melibatkan pihak kepolisian dan stakeholder terkait.

"Besok saya akan pimpin rapat kordinasi, bagaimana dari segi kesehatan, mengobati traumatis anak itu, kelanjutan sekolah. Semua kita akan lengkapkan," ujarnya.

BACA JUGA:Polres OKI Gagalkan Peredaran 4,3 Kg Sabu, Tangkap Kurir Warga SP Padang

Plt Bupati Langkap mengungkapkan bahwa korban masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas I. Namun karena hamil, korban terpaksa berhenti sekolah.

"Terkait dengan pendidikan dia (korban), karena ia usia 12 tahun. Kita tindaklanjuti kesehatan, jaminan kesehatan sudah kita kasih. Sudah kita tempatkan perlindungan anak tingkat provinsi. Saya berharap dia tetap lanjutkan sekolah," tambahnya.

Plt Bupati Langkat menambahkan dirinya juga sudah turut mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati bertemu korban pada pekan lalu. Pertemuan berlangsung di Kota Binjai, pekan lalu.

"Kita dampingi juga ibu menteri, warga Langkat. Tinggal di Perkebunan, tahu sendiri. Sebagai warga tidak terpantau, tempat tinggalnya di kebun, yang penting kita lakukan terbaik," pungkasnya.

BACA JUGA:Dijamin Berhasil, Aplikasi Penghasil Saldo DANA Ini Resmi dan Langsung Cair

Diberitakan sebelumnya, sangat miris apa yang dialami seorang bocah perempuan berusia 12 tahun di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Bocah ini diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh kakak kandungnya sendiri. Ironisnya perbuatan bejat itu hingga mengakibatkan bocah perempuan ini hingga hamil. Kini usia kehamilan korban diketahui sudah 8 bulan.


Lebih miris lagi setelah kasus ini terungkap, korban bukannya mendapat belas kasihan dan perlindungan. Korban dan keluarganya diusir oleh warga. Tak hanya itu, bocah perempuan 12 tahun itu juga dikeluarkan dari sekolahnya.

Kini kasus tersebut telah menjadi atensi. Bahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati ikut turun tangan. Menteri PPPA sudah menemui korban guna serta meminta keterangan dari orang tua. Juga meminta keterangan kepada pasangan suami-istri yang saat ini merawat korban. 

Untuk diketahui, kasus ini mulai mencuat setelah video yang diunggah orang tua asuh korban viral di di media sosial.

Keadaan Bunga yang sedang hamil 8 bulan ini viral di media sosial TikTok akun @hennyzegamakcuteola.

Henny merawat korban sejak 25 Desember 2022 setelah mengetahui korban hamil. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: