Sepanjang 2022, Kasus DBD di Palembang Mencapai 908, Terbesar Dalam 5 Tahun Terakhir

Sepanjang 2022, Kasus DBD di Palembang Mencapai 908, Terbesar Dalam 5 Tahun Terakhir

dr Fenty Aprina. foto: m naba anwar sumeks.co--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Sepanjang 2022, penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota PALEMBANG mencapai 908 kasus. Dari 908 kasus tersebut, terdapat 15 orang meninggal karena DBD.

Hal itu berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang.

"Sepanjang tahun 2022 kemarin,  Dinkes Palembang telah merekap data DBD sebanyak 908 kasus yang dialami masyarakat di Kota Palembang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, dr Hj Fenty Aprina kepada SUMEKS.CO, di ruang kerjanya, Selasa 10 Januari 2023.

Fenty menjelaskan, per awal tahun 2023 hingga saat ini, kasus DBD di Kota Palembang belum ditemukan yang baru. 

Meskipun belum ada yang terkena DBD di awal tahun ini, dia mengimbau masyarakat agar tetap waspada.

"Ya kita tetap harus waspada menjaga kebersihan dan sanitaai. Kecamatan yang paling banyak terkena kasus DBD yakni Kecamatan Sako, Sukarami, dan Alang-Alang Lebar," jelasnya.

BACA JUGA:DBD Meningkat, ini Himbauan Dinkes Palembang

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan mengungkapkan penderita DBD memiliki dampak untuk seluruh kalangan usia.

 Mulai dari anak-anak berusia di bawah satu tahun hingga orang dewasa berusia di atas 44 tahun.

Adapun data rincian DBD Kota Palembang. Untuk anak di bawah satu tahun ada sebanyak 14 orang. Anak berusia satu hingga empat tahun 86 orang.

Anak berusia 5 sampai 14 tahun 466 orang. Orang dewasa 15 sampai 44 tahun sebanyak 319 orang. Kemudian orang dewasa berusia di atas 44 tahun sebanyak 23 orang.

 "Dampak dari kasus DBD ini sebanyak 15 orang yang meninggal dengan rincian enam laki-laki dan sembilan perempuan," ungkapnya.

Lanjut Yudhi Setiawan, jumlah kasus DBD pada tahun 2022 paling tinggi dalam lima tahun terakhir. 

Yang mana pada 2018 hanya ada 246 kasus. Tahun 2019 sebanyak 697 kasus. Tahun 2020 sebanyak 435 kasus. Kemudian tahun 2021 sebanyak 237 kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: