5 Bahasa Palembang Ini Sering Diucapkan Saat Kesal, Jangan Salah Akibatnya Bisa Fatal
Warga Palembang yang ikut mengabadikan kenangan di depan Bundaran Air Mancur. Foto: Deny/sumeks.co--
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Banyak cara untuk mengungkapkan rasa kesal dalam bahasa Palembang.
Diantara ucapan tersebut antara lain Ngibakenyo, Lanjak, Ngampok, Mencak, dan Begajol.
Kelima kata tersebut sering terdengar atau sering diucapkan oleh wong (orang) Palembang dalam situasi tertentu.
Berikut SUMEKS.CO merangkum 5 Bahasa Palembang yang Sering Diucapkan Saat Kesal :
1. Ngibakenyo
Ucapan ngibakenyo sering diucapkan masyarakat Palembang saat mengungkapkan kekesalan terhadap seseorang atau lawan bicara.
Ngibakenyo memiliki arti kata tidak peduli atau terseralah atas perilaku sesorang yang tidak disetujui.
Kalimat Ngibakenyo sering terdengar atau terucap saat mendengar perilaku orang lain yang tidak benar. Atau melihat perilaku individu yang tidak senonoh.
Contoh kalimat Ngibakenyo ialah, "Ngibakenyo budak itu" yang berarti tidak peduli dengan anak itu.
BACA JUGA:7 Sapaan dan Panggilan Hormat untuk Orang Tua dalam Bahasa Palembang
Contoh lainnya saat perdebatan atau berdiskusi dengan lawan bicara. "Ngibakenyo taunyo aku nak makinilah," yang berarti Terseralah yang penting aku mau beginilah.
2. Lanjak
Ucapan Lanjak sering terdengar saat ingin melakukan tindakan eksekusi tertentu.
Kata Lanjak yang berarti Lakukan sesuai keinginan, memutuskan sesuatu untuk dijalankan, mengeksekusi, dan teruskan atau lanjutkan.
Contoh kalimat Lanjak "amen la siap galo, kau Lanjak bae gawe tu, mangko pacak tenang" yang berarti kalau sudah siap semua, jalankanlah pekerjaan itu, agar bisa tenang.
Contoh lainnya saat melakukan tindakan kekerasan kepada orang lain "budak nakal tu mase ngelawan, raso nak kulanjake nian" yang berarti anak nakal itu masih melawan, rasanya ingin kuhabisi saja.
Contoh kata kerja dilanjake atau dilanjutkan, diteruskan, dieksekusi "kerno dak katik yg negor laju kulanjake nian ole budak itu ngembeki pelem depan ruma," yang berarti karena tidak ada yang menegur mengambil mangga di depan rumah, diteruskan saja oleh anak itu.
3. Ngampok
Kata ngampok sering diucapkan ketika orang lain atau lawan bicara menganggap rendah atau sombong.
Ngampok yang berarti sok atau belagu. Contoh kalimat ngampok ialah "dak usah ngampok igo o jadi wong tu" artinya jadi orang jangan sok gitu.
4. Mencak
Kata mencak berarti meloncat-loncat dan menghentak-hentakkan kaki ke tanah ketika saat kesal.
BACA JUGA: Simak 5 Istilah Angka Dalam Bahasa Palembang Yang Wajib Kamu Ketahui
Contoh kalimat mencak "Aku langsung mencak nenger omongannyo" yang berarti saya langsung meloncat-loncat dan menghentak-hentakkan kaki ke tanah mendengar omongannya.
Contoh lainnya, "Aku mencak nain jingok tingkah budak itu" yang berarti aku menghentak-hentakkan kaki ke tanah ketika melihat perilaku anak itu.
5. Begajol
Kata Begajol biasanya diucapkan saat melihat atau mendengar perbuatan orang lain saat melakukan tindakan yang berlebihan.
Begajol yang berarti tingkah laku preman atau seperti preman.
Contoh kata begajol "Begajol nian budak itu" yang berarti seperti preman anak itu. Atau "Begajolan nain rombongan itu" yang berarti seperti preman sekali kelompok itu.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: