11 Sapi Terserang LSD, ini Kata Kadis Peternakan Sumsel
Ilustrasi. foto: dok sumeks.co--
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menerpa 11 sapi di Sumsel terkonfirmasi positif baru lima ekor. Yakni di Kabupaten Banyuasin. Sedangkan, enam ekor lainnya yakni di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), dan Musi Rawas Utara (Muratara) masih menunggu sampel uji laboratorium.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi mengungkapkan, sapi di Sumsel baru tedeteksi adanya penyakit LSD ada akhir November 2022 di Kabupaten Banyuasin.
"Ya, tedekteksinya awal November kemarin," kata Ruzuan Effendi saat dikonfirmasi SUMEKS.CO, Selasa 27 Desember 2022.
Dikatakan Ruzuan, di Pulau Sumatera LSD pertama kali masuk di Provinsi Riau. Sedangkan, penyakit LSD yang terjadi di Kabupaten Banyuasin disinyalir dari Provinsi Jambi. Karena provinsi tersebut paling dekat jaraknya dengan Sumsel.
"Tapi kita tidak bisa langsung menuduh, kemungkinan ya dari daerah tersebut," jelasnya.
Ruzuan menyampaikan, di Sumsel ada tiga kabupaten yang saat ini dalam pengawasan dan telah dilaporkan oleh Dinas Peternakan setempat. Dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel, yang terdeteksi positif lima di Banyuasin, 2 di Muba, dan 4 di Muratara.
BACA JUGA:Murah tapi Jitu! Cara Peternak Sapi di Banyuasin Tangani Penyakit LSD
"Saat ini baru tiga kabupaten, lima dinyatakan positif dan enam lainnya masih menunggu hasil tes," bebernya.
Lebih lanjut Ruzuan menuturkan, penyakit LSD ini berbeda dengan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada sapi. Bedanya penyakit tersebut anya bisa terkena pada sapi. Sedangkan PMK bisa menyerang sapi, kambing, kerbau dan hewan ternak lainnya.
"Jelas beda dan tidak sama. Namun, dua jenis penyakit ini memiliki kemiripan yakni sapi yang sudah kena gejala nafsu makannya akan berkurang," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Peternak sapi di wilayah Banyuasin dalam beberapa minggu terakhir ini resah. Pasalnya hewan ternak mereka terjangkit penyakit LSD.
Bahkan ada beberapa hewan ternak sapi milik peternak lainnya juga ada yang mati, akibat dari penyakit tersebut. "Ada yang mati, tapi belum banyak, " pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: