6 Mitos Sakit Gigi yang Sering Dipercaya

6 Mitos Sakit Gigi yang Sering Dipercaya

Foto : istockphoto.com--

SUMEKS.CO - Banyak mitos tentang sakit gigi yang tidak benar, namun masyarakat tetap mempercayainya. Akibatnya, timbul kesalahpahaman yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan gigi dan mulut.

Mitos tentang kesehatan gigi biasanya tersebar dari mulut ke mulut atau melalui informasi online. Sebelum menggunakan metode tertentu, penting untuk mendapatkan fakta. 

Mitos ini jika dilakukan sembarangan dapat merusak kesehatan gigi. Berikut beberapa mitos tentang sakit gigi yang banyak menimbulkan kesalahpahaman.

1. Gula adalah penyebab sakit gigi

Konsumsi gula memang menjadi salah satu faktor penyebab gigi berlubang dan sakit. Namun, jika anda tahu cara membersihkannya dengan benar, gigi anda akan tetap sehat. 

BACA JUGA:Spesial Paket Servis Akhir Tahun Auto2000 TAA, Ganti Oli Gratis dan Diskon Biaya Jasa

Jika gula tetap berada di gigi untuk waktu yang lama, bakteri di mulut mengasamkannya. Terlalu banyak asam pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan dan melukai gigi anda. 

Selain gula, sakit gigi juga bisa disebabkan oleh makanan yang banyak mengandung asam dan tekstur yang lengket. Namun, masalah ini dapat dihindari dengan menjaga kebersihan gigi yang benar.

2. Redakan gigi yang sakit dengan menaruh aspirin

Menaruh aspirin ke bagian gigi yang sakit akan mengurangi rasa sakit. Mitos ini tidak benar dan dapat memperparah sakit. Menurut laporan Mayo Clinic, prosedur ini memperburuk peradangan dan menyebabkan sensasi terbakar pada gusi. Untuk meredakan nyeri, gunakan aspirin dengan cara diminum.

3. Selama hamil tidak boleh ke dokter gigi

BACA JUGA:Bayar Denda Pajak, Pengusaha Aspal Palembang Urung Masuk Bui

Ibu hamil diyakini tidak boleh ke dokter gigi, karena obat yang diberikan dapat mempengaruhi janin. Padahal, pergi ke dokter gigi saat hamil adalah hal yang baik. 

Wanita hamil mengetahui kemungkinan infeksi gigi melalui dokter  gigi. Jika  infeksi gigi tidak ditangani, maka dapat menyebar dan mempengaruhi kondisi janin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: