Peringati Hari AIDS se-Dunia, SFC Minta Kesetaraan

Peringati Hari AIDS se-Dunia, SFC Minta Kesetaraan

Peringatan Hari AIDS se-Dunia di Palembang, Sabtu 3 Desember 2022 malam.--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Sriwijaya Forum Care (SFC) TB-HIV-Napza menggelar aksi 1.000 lilin di Monpera Palembang, untuk memperingati Hari AIDS se-dunia, Sabtu 3 Desember 2022 malam.

Derasnya guyuran hujan di Kota Palembang Sabtu malam, tak menyurutkan aksi Sriwijaya Forum Care TB-HIV-Napza untuk memperingati sekaligus menyerukan Hari AIDS se-dunia.

Khairul S Penjalang, SH M Si mengatakan, peringatan ini merupakan refleksi bahwa penyintas HIV sampai kini masih ada di lingkungan masyarakat. Kendati, mereka tetap memiliki hak yang sama dengan masyarakat lainnya.

"Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember dan tahun 2022 temanya adalah Equalize yang berarti menyamakan atau setara," ungkapnya.

Menurut Khairul, di Palembang sendiri sudah dipastikan ada seribu lebih penyintas HIV. Namun, hingga kini mereka bisa hidup normal seperti masyarakat umum. Sayangnya, masih saja ditemukan stigma dan diskriminasi terhadap mereka.

BACA JUGA:Dinkes OKI Catat 28 Kasus Positif HIV AIDS di Tahun 2022

"Harusnya mereka diberikan  motivasi, bukan untuk dijauhi," imbuhnya.

Khairul mengungkapkan, penyandang HIV, masih bisa berkarya, dan berpartisipasi dalam berbagai upaya membangun bangsa. Selain itu, mereka juga memiliki komitmen yang sama untuk berperan aktif dalam mendorong kemajuan negara.

"Tapi sayang, hanya karena virus yang menyerang tubuh mereka stigma dan diskriminasi masih saja terjadi. Tidak saja oleh masyarakat bahkan aparatur negara pun berprilaku  yang tak pantas kepada penyintas," ujar Khairul.

Khair menegaskan, penularan HIV tidaklah segampang virus-virus lainnya, seperti COVID-19 atau influenza. Penularannya melalui hubungan seksual yang tidak aman, transfusi darah, persalinan dan jarum suntik.

Namun, kasus infeksi HIV juga tidak hanya terjadi kepada kelompok populasi kunci, seperti pekerja seks perempuan dan pengguna Napza suntik. Tetapi ibu rumah tangga dan anak juga mulai banyak ditemukan.

"Justru kelompk lelaki seks lelaki (LSL) yang paling tinggi kasus terinfeksi," tukasnya. (ril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: