Ubah Sampah Jadi Uang, Warga Muara Enim Melakukannya

Ubah Sampah Jadi Uang, Warga Muara Enim Melakukannya

Jhoni bersama Kelompok Tani Green Urban Tani saat memamerkan produk pupuk kompos hasil olahan sampah.-Foto: enimekspres/sumeks.co-

MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Siapa yang percaya sampah dapat berubah jadi uang. Ya..mungkin tidak akan ada yang percaya, dan itu mustahil. Namun kita wajib percaya kalau sampah masih memiliki nilai ekonomis yang bisa menjadi uang. 

Seperti yang telah dilakukan Jhoni (40) warga Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Pria yang berprofesi sebagai petugas kebersihan bisa mengubah sampah menjadi uang.

Sampah di pasar dan sampah rumah tangga yang selama ini hanya dibiarkan, berhasil diolah oleh Jhoni menjadi uang. Dia memanfaatkan sampah sayur dan buah-buahan yang banyak ditemui di Pasar Inpres Muara Enim, diolah menjadi pupuk organik atau kompos. 

Hasil olahannya itulah yang kini semakin banyak diminati dan tentunya semakin besar pemasukan uang Jhoni yang berasal dari sampah tersebut.

Tentunya Jhoni bereksperimen bukan tanpa ilmu. Pengetahuan tata cara pembuatan pupuk kompos ini didapatnya dari pelatihan pembuatan pupuk kompos yang digelar Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Muara Enim.

BACA JUGA:Tempat Wisata di Baturaja, OKU yang Menarik Dikunjungi Saat Libur Nataru

Sehingga produk pupuk organik dikemas lebih menarik dan bermerek 'Green Urban Tani'. Produknya bahkan sudah mengikuti Gebyar UMKM yang digelar Pemkab Muara Enim di halaman GOR Pancasila Muara Enim, 19-20 November 2022 lalu.

Sebelumnya, Jhoni sehari-hari bekerja sebagai Petugas Kebersihan UPTD Muara Enim. Sudah jadi konsumsinya melihat tumpukan sampah sayuran dan buah-buahan dari pedagang pasar.

Setelah mengikuti pelatihan pembuatan pupuk kompos, muncullah idet membuat kompos tersebut. 

“Setiap hari sampah sayuran dan buah-buahan itu saya angkut ke tempat produksi pupuk kompos di Pelawaran. Tempat tersebut difasilitasi oleh KADIN Muara Enim karena menjadi binaannya,” kata Jhoni.

Pupuk kompos itu dibanderol Rp10.000 per bungkus. Produknya semakin banyak diminati warga Muara Enim. Jhoni mengakui hasilnya pun lumayan untuk menambah membeli kebutuhan keluarga. Bahkan masih bisa menabung untuk mengembangkan usahanya.

“Sampai sekarang ini masih skala kecil, hanya melayani kebutuhan untuk perorangan saja. Itupun permintaan cukup tinggi,” ujarnya..

Sementara itu, Ketua KADIN Muara Enim, Iwan Kurniawan, mengapresiasi Pemkab Muara Enim yang sudah memfasilitasi para pelaku UMKM daerah untuk promosi serta memperluas pemasaran.

Pupuk organik produksi dari Kelompok Tani Green Urban Tani Muara Enim itu bisa memperluas pemasaran dan ajang mempromosikan diri. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: enimekspres.disway.id