Menuju Puncak Bromo di Sela Mengikuti Porwanas XIII Jatim

Menuju Puncak Bromo di Sela Mengikuti Porwanas XIII Jatim

Rombongan PWI Sumsel pose bersama di kawasan gurun pasar Gunung Bromo. --

Di sela-sela mengikuti Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIII Jatim yang digelar di Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu) pada 21-27 November kemarin, kontingen PWI Sumsel menyempatkan diri menjelajah Gunung Bromo yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Lumajang. 

Ya, menuju Puncak Bromo bisa dilakukan dari empat kabupaten tersebut. Sebagian kontingen PWI Sumsel yang berjumlah 30 orang bertolak menuju Puncak Bromo pada Kamis 24  November pukul 00.30 WIB dari Desa Tulus Ayu, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Rombongan terlebih dahulu berkumpul di Hotel Ibis, Kota Malang yang menjadi salah satu hotel tempat menginap kontingen Porwanas PWI Sumsel. 

Perjalanan dari Kota Malang menuju Desa Tulus Ayu hanya butuh waktu tidak lebih dari 30 menit. Itu karena perjalanan dilakukan pada malam hari. Jika siang hari, perjalanan dari Kota Malang menuju Desa Tulus Ayu bisa mencapai 45 menit-1 jam karena macet di sepanjang jalan.

Rombongan tim Porwanas PWI Sumsel harus menggunakan lima buah kendaraan Jeep Toyota Hardtop yang biasa digunakan untuk melintasi jalan menuju Gunung Bromo. Satu mobil Jeep bermuatan 5-6 orang. Satu orang dikenakan tarif Rp200 ribu untuk paket tour menuju Puncak Bromo dari Desa Tulus Ayu. 

BACA JUGA:Berkunjung ke Palembang, Jangan Lupa 7 Destinasi Wisata ini

Tepat pukul 01.30 rombongan petualang PWI Sumsel bertolak meninggalkan Desa Tulus Ayu menuju Puncak Bromo. Jalan datar menuju titik pendakian Gunung Bromo bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Jarak tempuh Desa Tulus Ayu menuju lereng Gunung Bromo sekitar 30 km yang ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam. 

Setelah lepas dari jalan datar, mobil Jeep Toyota Hardtop mulai diuji kemampuannya menuju jalan menanjak terjal, sempit dan terus mendaki. Hanya mobil double guardan jenis Toyota Hardtop yang bisa melakukannya karena pendek dan lincah.

Pengalaman sopir Jeep Toyota Hardtop tidak diragukan lagi dalam menembus jalan terjal mendaki. Sesekali beberapa sopir beradu cepat dan saling kejar mengejar di kegelapan malam. Hal itu terjadi manakala rombongan tour berbeda. Di perjalanan menuju Gunung Bromo, tim PWI Sumsel bertemu dengan rombongan Poltekes Kemenkes Palembang. Hal itu diketahui dari tulisan di mobil rombongan tersebut bertuliskan “Rombongan Poltekes Kemenkes Palembang”.

Rombongan Poltekes Kemenkes Palembang ini mendaki dari Kabupaten Lumajang dan bertemu di pertigaan menuju Puncak Bukit Kingkong. 

BACA JUGA:Wisata Sawah Danau Layang-Layang, Tambah Destinasi Wisata di Ogan Ilir

Bukit Kingkong menjadi tujuan favorit wisatawan untuk melihat sunrise pada pukul 05.00 WIB. Namun sayang, terbitnya matahari pada pukul 05.00 tidak terlihat karena kawasan Gunung Bromo diguyur hujan beberapa jam sebelumnya. 

Beberapa wisatawan mancanegara juga tertarik untuk menyaksikan matahari terbit di Bukit Kingkong dan Puncak Bromo. Mereka berasal dari Prancis, Jerman, China, dan negara lainnya. Hal itu diketahui dari dialek yang digunakan wisatawan mancanegara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: