Susun Kabinet Ramping, Ujian Pertama Anwar Ibrahim

Susun Kabinet Ramping, Ujian Pertama Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim (baju koko putih). foto: istimewa--

KUALA LUMPUR, SUMEKS.CO - Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim yang ditunjuk Raja Malaysia tengah menyusun kabinet. Rival Mahathir Mohamad di era 1990-an itu menjanjikan kabinet yang lebih kecil dari pemerintahan sebelumnya dengan gaji minimalis, sambil berkonsolidasi dengan partai politik lainnya. Keberanian Anwar Ibrahim dalam memilih menteri akan menjadi tantangan tersendiri.

“Susunan Kabinet yang akan dia umumkan dalam beberapa hari mendatang perlu menanamkan kepercayaan dan memuaskan banyak pihak yang berbeda,” kata para analis pada Senin 28 November 2022.

“Stabilitas sangat kritis pada titik ini,” tegas Associate Professor Maznah Mohamad dari Departemen Studi Melayu dan Departemen Studi Asia Tenggara di National University of Singapore.

“Ini, tentu saja, merupakan tantangan bagi Anwar karena koalisi itu sangat rapuh dan pluralitas orang-orang di dalamnya,” katanya kepada Asia First CNA.

Maznah Mohamad menegaskan bahwa Anwar Ibrahim butuh keberanian dalam menyusun kabinet. Karena di satu sisi dia menginginkan kabinet yang sangat kecil, tapi di sisi lain, ada begitu banyak pihak yang harus ditenangkannya.

BACA JUGA:Jadi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim tak Mau Digaji

“Mudah-mudahan masyarakat melihat gambaran yang lebih besar. Gambaran yang lebih besar adalah benar-benar memastikan bahwa kepercayaan pada pemerintah ditanamkan,” jelasnya.

Manajer senior unit demokrasi dan tata kelola di Institute for Democracy and Economic Affairs, Aira Nur Ariana Azhari, mengatakan penunjukan kabinet akan menjadi ujian nyata dari keterampilan kepemimpinan Anwar. “Anda ingin menunjuk orang-orang terbaik untuk posisi terbaik, tetapi pada saat yang sama, Anwar Ibrahim harus mempertahankan dukungan dari semua pihak yang berbeda dan ini sangatlah penting,” tambahnya.

“Karena hal terakhir yang Anda inginkan adalah satu pihak mengancam akan mundur dan pemerintah lain runtuh, jadi kami tidak menginginkan itu,” imbuhnya.

Maznah mengatakan pemerintah juga harus mempertimbangkan masalah yang dihadapi oleh beberapa rumah tangga kelas menengah. Di mata internasional, reputasi Anwar sebagai politisi yang disegani akan membantu Malaysia membangun hubungan yang lebih kuat dengan negara lain.

BACA JUGA:1.000 Pil Ekstasi dari Batam dan 1,9 Kilogram Sabu Asal Malaysia Dimusnahkan

“Saya tidak mengatakan bahwa hanya karena dia terkenal, itu akan memastikan hubungan diplomatik yang lebih bersahabat,” kata Maznah.

“Tapi saya pikir itu adalah faktor penting, dan saya pikir dia telah berkomitmen untuk membangun hubungan yang sangat dekat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: