Meski Pelan, Harga Karet di Prabumulih Merangkak Naik

PRABUMULIH, SUMEKS.CO - Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kota PRABUMULIH, Suntoro Syuhada mengungkapkan, harga komoditas karet di PRABUMULIH kini merangkak naik. Meskipun tidak begitu signifikan. Harga ini terpantau dari program pengawasan terhadap masing-masing koperasi per 2 minggu.

"Harga karet sekarang dari masing masing koperasi tetap melakukan upaya pengawasan per 2 minggu sekali. Sudah ada peningkatan Harga karet namun tidak signifikan. Sekitar Rp100-300 kenaikannya," ungkap Suntoro. 

Sementara meski harga karet masih dikeluhkan petani dan pupuk subsidi tak lagi diberikan pemerintah, namun tanaman karet tetap primadona.

"Untuk minat petani menanaman karet tetap ada dan tidak ada pengurangan. Sampai saat ini juga belum ada perubahan minat dari petani karet untuk beralih ke tanaman lain. Karet masih primadona," tukas Plt Kepala Dinas Pertanian Kota Prabumulih, Alfian SP. 

BACA JUGA:Pedagang Gorengan yang Tewas Dihantam Pajero Hitam Dimakamkan Satu Liang dengan Ayah Mertua

Ditambahkan, saat ini Prabumulih memiliki luas kebun karet sekitar 19 ribuan hektare baik terdiri dari Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), Tanaman Menghasilkan (TM), Tanaman Rusak / Tanaman Tidak Menghasilkan (TR/TTM).

"Untuk penambahan luas lahan sendiri, dari data yang ada kisaran 10 hektare per tahun yang berasal dari swadaya masyarakat," sebutnya.

Diakui Suntoro, pihaknya terakhir mendapat bantuan bibit karet di tahun 2019 dan di tahun 2020. Saat ini belum ada bantuan bibit karet lagi karena terkendala Covid-19.

BACA JUGA:Jembatan Gantung di Lahat Putus, Warga di 2 Desa Terpaksa Seberangi Sungai ke Kebun

Untuk jumlah produksi karet sendiri, Suntoro mengaku hasilnya bisa mencapai 10 ribu ton.

"Dibandingkan tahun 2021 ada peningkatan sekira 1-2 persen di tahun 2022," jelasnya. (*)

 

Sumber: prabumulihpos.disway.id