Puluhan Kendaraan Terjebak Banjir, Dua Jam Baru Bisa Melintas

 Puluhan Kendaraan Terjebak Banjir, Dua Jam Baru Bisa Melintas

Pengendara tidak bisa melintas karena jalan tergenang banjir, Senin, 3 Oktober 2022.-Zulkarnain-

MURATARA, SUMEKS.CO - Puluhan Kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat terjebak banjir di Desa Karang Dapo, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel, Senin, 3 Oktober 2022. 

Pengendara tertahan hingga dua jam. Air luapan dari Sungai Musi dan Sungai Rawas, menggenangi akses jalan dan permukiman warga, sehingga tidak bisa melintas.

Banjir kali ini lebih dalam dari banjir sebelumnya. Ketinggian genangan air sebatas lutut hingga sebatas dada orang dewasa.

Irawan, kurir JNE, menuturkan harus putar arah karena dihadang banjir.

BACA JUGA:Banjir di Muratara Meluas, Kantor Lurah, Sekolah dan Sawah Terendam

"Gak bisa lewat pak, banjir, Saya mau antar paket gak bisa masuk. Jadi mau tidak mau, harus putar arah, tapi di jalan arah pulang tadi sudah banjir juga," katanya.

Dia mengaku awalnya saat masuk ke wilayah Karang Dapo, ketinggian banjir baru sebatas mata kaki di jalan poros Kecamatan Karang Dapo-Rupit, saat hendak masuk ke desa Karang Dapo banjir semakin dalam.

"Baru sekitar dua jam, tadi banyak yang masuk ke desa sini, airnya masih bisa dilintasi motor. Tapi sekarang sudah semakin dalam, sudah sebatas pinggang orang dewasa," bebernya.

Sementara itu, Asep, warga Desa Karang Dapo, menuturkan saat ini peningkatan volume air luapan sungai semankin meningkat. 

BACA JUGA: Ratusan Hektar Sawah di Muratara Gagal Panen, Akibat Banjir

Dia mengatakan, banjir kali ini diprediksi lebih dalam dari sebelumnya, menginggat volume luapan air terus meningkat dan menggenangi permukiman.

"Jalan di Desa Mandi Angin Karang Dapo-Rawas Ilir, sekarang sudah putus, mobil, motor tidak bisa lewat. Di pangkal Desa Karang Dapo jalanya juga sudah banjir sebatas betis dan sekarang semakin naik lagi," jelasnya. 

Dia membenarkan saat ini banyak kendaraan milik warga yang hendak melintas terjebak banjir.

Pemilik kendaraan harus meninggalkan kendaraan mereka di lokasi yang lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: