Warga Kampung Arab Keberatan Objek Wisata Berbayar

Warga Kampung Arab Keberatan Objek Wisata Berbayar

Kampung Al Munawar. foto: m naba anwar sumeks.co--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Wacana Kampung Arab Al Munawar Palembang akan dijadikan tempat wisata berbayar masih tahap pertimbangan warga.

"Memang ada wacana dibuka kembali wisata berbayar seperti dulu, hal ini atas saran usulan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, akan tetapi warga di sini masih memikirkan wacana wisata berbayar tersebut. Alasannya karena ini kan masalah duit yang dikelola jadi kami menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata tokoh Pemuda masyarakat Kampung Al Munawar Palembang, Ubaidillah Assegaf kepada SUMEKS.CO, Selasa 27 September 2022.

Pantauan SUMEKS.CO di lokasi, Kampung Arab Al Munawar Palembang pada pukul 15.00 WIB terpantau sepi pengunjung.

Hanya terlihat beberapa pedagang kaki lima yang berjualan di lokasi, dan sejumlah anak kecil warga setempat yang sedang bermain.

BACA JUGA:Ini Sejarah Kampung Al Munawar

"Untuk kunjungan masih dibuka untuk umum secara gratis, kalau dulu memang pernah prabayar untuk pengunjung yang kesini, mereka bayar sukarela sekitar Rp 5.000 - Rp 10.000. Untuk saat ini siapa saja boleh yang mau melihat keberadaan Kampung Al Munawar ini atau bersilaturahmi namun di Kampung ini bukan tempat nongkrong atau tempat main," ungkap Ubaidillah Assegaf.

Ubaidillah Assegaf menjelaskan, masyarakat yang berkunjung ke Kampung Al Munawar per hari sekitar lima orang tamu yang sebagian juga bersilaturahmi bersama warga setempat.

"Ada memang sekitar lima orang dalam sehari yang berkunjung rata-rata sore hari," jelasnya.

Kendati demikian, Ubaidillah Assegaf menyebutkan, mengenai Wacana Kampung Arab Al Munawar Palembang akan dijadikan tempat wisata masih pertimbangan berat dari warga setempat.

BACA JUGA:Kampung Al Munawar Sepi Pengunjung

"Ini memang masih wacana saja, namun sebenarnya masyarakat di sini kami kurang setuju dengan dijadikan tempat wisata karena takut selisih paham masalah uang, dan warga di sini banyak mengusulkan demi kenyamanan, karena sebenarnya ini hanya kampung biasa atau tempat tinggal biasa, kalau dijadikan tempat wisata kembali secara penuh apalagi berbayar kami rasa berat pertimbangannya," tukasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: