Limbah Petai Cina Bernilai Ekonomis

Limbah Petai Cina Bernilai Ekonomis

Hasil kerajinan tangan Vahmie yang mengolah limbah Petai Cina. foto: istimewa--

LAHAT, SUMEKS.CO - Vahmie (43) salah seorang pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Lahat, mampu memanfaatkan limbah Petai Cina menjadi bernilai ekonomis.

Dengan jiwa seni dan pengalamannya di negeri rantau. Kulit petai cina dimanfaatkan untuk menghiasi tempat tisu, piring, tempat sendok dan lainnya. 

Usaha ini dimulai sejak tahun 2017, berbekal pengalamannya di Jogjakarta yang sering melihat kerajinan tangan. Sehingga ketika pulang ke kampung halaman, bertekad menggunakan limbah Petai Cina jadi barang berharga di mata masyarakat.

Untuk omzet perbulan mencapai Rp3-4 juta. Atas usahanya itu, Vahmie juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitarnya. Sehingga ada penambahan pendapatan keluarga. Usahanya berlokasi di Jl Sentral No 057, RT 4/2 Kelurahan Talang Jawa Selatan, Kabupaten Lahat.

BACA JUGA: Weekend Datang Lagi, Tempat Wisata di Lahat, Dijamin Bikin Fresh

Sementara untuk bahan baku cukup banyak tersedia. Seperti di kebun-kebun warga, pinggir jalan dan halaman rumah. anaman ini selain menjadi pagar kebun, juga masih menjadi tumbuhan bebas di semak belukar.

Sementara untuk pemasaran, selain penawaran langsung dan online juga mengikuti kegiatan pameran yang diikutsertakan oleh dinas- dinas terkait dari Pemerintah Kabupaten Lahat.

"Harapannya sendiri, agar bisa go internasional. Memang ade beberapa kendala seperti pemasaran di luar kota," ujar ibu dua anak ini.

Dirinya bersyukur usahanya ini 100 persen didukung suami dan keluarga besarnya. Baik secara moril maupun materil.

BACA JUGA:Ini Target Kursi DPRD Demokrat Lahat

Sementara Aipda Dodi Permana, salah satu penerima Kalpataru nasional, mengungkapkan bahwa memang limbah bila ditangani orang cerdas dan memiliki ide kreatif mampu bernilai ekonomis. Pihaknya sendiri sangat mengapresiasi tindakan Vahmie yang mampu memanfaatkan limbah. "Kita dari DP Patner siap berkoloborasi dalam pemanfaatan limbah menjadi nilai ekonomis dan membantu pemasaran," ungkap Dodi, personel Polres Lahat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: