Potensi Korupsi Selalu Ada, Mulai dari PAUD hingga Maut

Potensi Korupsi Selalu Ada, Mulai dari PAUD hingga Maut

Deputi bidang pendidikan dan peran serta masyarakat, Wawan Wardian fose bersama. Foto : Dian/sumeks.co--

PRABUMULIH, SUMEKS.CO - Puluhan tenda kerucut yang menawarkan pelayanan masyarakat dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) kota Prabumulih menghiasi halaman Taman Kota Prabujaya, Selasa (13/9). 

Puluhan UMKM menjajakan makanan pun tak ketinggalan, termasuk Bus KPK jelajah negeri antikorupsi menjadi favorit pengunjung yang datang.

Mulai dari anak sekolah hingga masyarakat umum penasaran akan kedatangan bus KPK jelajah negeri antikorupsi yang didatangkan langsung oleh KPK RI ke kota nanas. 

Dalam kesempatan itu, Deputi bidang Pendidikan dan peran serta masyarakat, Wawan Wardiana mengatakan, pihaknya sengaja datang ke kota Prabumulih bersama Bus Jelajah negeri untuk memberikan pengetahuan serta pendidikan kepada warga akan pentingnya bahaya korupsi dan korupsi harus dilawan.

BACA JUGA:Roadshow Bus KPK Jelajah Negeri Hadir di Kota Prabumulih

Betapa tidak, korupsi selalu ada potensi. "Dari PAUD hingga maut selalu ada potensi untuk korupsi," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu pula, berdasarkan kajian KPK ternyata para koruptor itu tidak takut dipenjara dan hanya takut dimiskinkan. 

"Pelaku korupsi tidak takut hukuman badan atau penjara, koruptor malah takut dimiskinkan," terangnya.

Oleh karena itu, sambung Wawan hingga semester satu 2022, KPK berhasil mengembalikan aset negara hingga Rp 300 miliaran lebih. 

BACA JUGA:Bus KPK Mengaspal di Palembang, Sebarkan Semangat Antikorupsi

Angka tersebut, lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya dimana pada semester satu tahun 2021 KPK berhasil melakukan pengembalian aset ke negara senilai Rp171 miliar lebih.

Dalam kesempatan itu pula, Wawan mengaku selama 2022 tidak kurang dari 1.400 orang berhasil ditangkap Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). 

"Mereka terdiri dari pejabat pemerintah, eksekutif, legislatif dan oknum lainnya yang terlibat korupsi," jelasnya.

Dia juga mengaku banyaknya pelaku tindak pidana korupsi membuat KPK mengambil langkah yang dinilai paling efektif mengurangi korupsi yakni dengan memiskinkan para koruptor.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: