Bertahun Tahun Tiang Listrik Pakai Bambu

Bertahun Tahun Tiang Listrik Pakai Bambu

Tiang Bambu : Ratusan warga Kampung Dusun III (Kampung Sawah) Desa Segamit meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pemerintah Daerah untuk segera melakukan pemasangan tiang kabel listrik permanent.--

PLN Tak Pernah Tanggapi Keluhan Warga

SUMEKS.CO, MUARA ENIM - Ratusan warga Kampung Dusun III (Kampung Sawah), Desa Segamit, Kecamatan Semende Darat Laut (SDL), Kabupaten Muara Enim, meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pemerintah Daerah untuk segera melakukan pemasangan tiang kabel listrik permanent di kampungnya. 

Mirisnya, tiang listrik yang digunakan untuk sebagai tiang penyangga Jaringan Tegang Menengah (JTM) milik PLN masih darurat menggunakan bambu sehingga sangat semrawut dan berpotensi membahayakan bagi masyarakat setempat.

“Saat ini warga selalu patungan dan bergotong royong demi membeli tiang besi dan tiang bambu tersebut demi listrik tetap mengalir ke rumah-rumah warga,” tegas Surman Tambunan warga Desa Segamit, Selasa (26/7).

Menurut Surman, bahwa dirinya bersama beberapa warga lainnya sudah sering mengusulkan pengadaan tiang listrik kepada PLN dan Pemkab Muara Enim melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang)  untuk mengganti tiang bambu dengan tiang permanent dari besi dan beton.  Namun sudah sampai saat ini tidak ada realisasi. 

BACA JUGA:Satu Bulan Hilang di Sungai Ogan, Jasad Pemanah Ikan Ditemukan

Sebab warga merasa khawatir jika musim penghujan tiba. Karena kalau tiang penyangga bambu lama kelamaan akan lapuk, sehingga dipastikan tidak akan kuat menahan terjangan hujan dan angin, tentunya akan memutus aliran listrik bahkan bisa membahayakan masyarakat.

“Kalau musim hujan agak takut. Sebab pernah ada tiang yang patah dan nyaris menimpa warga. Tadi saya lihat Pak Gubernur dan Pak Bupati sudah melihat sendiri,” ketusnya.

Padahal, kata dia, tarif listrik sudah naik akan tetapi fasilitas di lapangan tidak ada peningkatan. Akibatnya, warga patungan membeli tiang pipa besi namun karena biayanya mahal tentu tidak bisa seluruhnya, sedangkan panjang jalur yang belum ada tiangnya sekitar 2,5 km. 

Sedangkan aliran listrik tersebut mengaliri sekitar 150 KK, 2 Masjid, 1 SMA IT dan 1 Ponpes di dusun III, Desa Segamit, tapi sayangnya masih sering byar pyet dan tegangannya masih sekitar 170 volt. Selain itu, di desanya ada juga PLTMH, yang pemeliharaan gotong royong tetapi tegangan listriknya sekitar 90 volt. “Kita baru mampu beli tiang besi 4 unit, sedangkan tiang yang diperlukan puluhan unit lagi,” keluhnya.

BACA JUGA:Uti 3 Pukulan, Mei 8 Pukulan, Kasubdit Jatanras: Bobi Dijerat 2 Pasal Pembunuhan

Hal senada dikatakan Rusdi (69), warga Desa Segamit, bahwa permasalahan tiang listrik dari bambu tersebut sudah cukup lama mungkin sudah sekitar 4 tahun. Bahkan sudah beberapa kali diusulkan warga baik ke PLN, Pemkab Muara Enim maupun anggota dewan namun sampai saat ini tidak ada realisasinya.

Ketika dikonfirmasi ke salah satu anggota DPRD Muara Enim Kasman, bahwa kewenangan tiang listrik tersebut ada Pemerintah Sumsel, untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Muara Enim dan Pemprov Sumsel untuk bisa ditindaklanjuti. 

Kebetulan, Bupati Muara Enim dan Gubernur Sumsel sudah melihat sendiri kondisi di lapangan yang memang real. “Nanti kita minta masyarakat untuk buat proposal dan akan kita sampaikan ke Pemprov Sumsel dan pihak terkait,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: