Jokowi Lawatan ke Asia Timur, China Tujuan Pertama

Jokowi Lawatan ke Asia Timur, China Tujuan Pertama

Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninggalkan Tanah Air melakukan lawatan ke luar negeri.--

SUMEKS.CO - Presiden Joko Widodo melakukan lawatan ke luar negeri. Beberapa negara Asia dikunjungi Jokowi. Dalam lawatan ke China, Jokowi diagendakan bertemu dengan Presiden Xi Jinping

Investasi Tiongkok di Indonesia bakal menjadi salah satu poin bahasan Presiden Joko Widodo bersama Presiden Tiongkok Xi Jinping. Selain itu, dalam rangkaian ke Asia Timur, juga akan dibicarakan isu-isu lain, mulai perdagangan, kesehatan, transportasi, perikanan, hingga persoalan kawasan dan global.

Nilai investasi Tiongkok di Indonesia pada kuartal II tahun ini sebesar USD 2,3 miliar. Jumlah tersebut lebih kecil daripada semester sebelumnya, yakni USD 3,6 miliar.

Tiongkok bakal menjadi jujukan pertama lawatan Jokowi. Didampingi Ibu Negara Iriana, kepala negara selanjutnya ke Jepang dan terakhir ke Korea Selatan (Korsel).

Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ikut dalam rombongan Jokowi. Begitu pula Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, tiga negara tujuan kunjungan kali ini merupakan mitra strategis Indonesia dalam bidang ekonomi. ’’Tiga negara tersebut juga merupakan mitra penting ASEAN dan mitra penting dalam konteks G20,” tuturnya.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan, Tiongkok dan Korea Selatan tertarik untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ketertarikan serupa juga telah ditunjukkan Uni Emirat Arab dan Taiwan.

Bahlil mengatakan, investasi IKN sebesar Rp 500 triliun. Investasi itu terentang sepanjang 10 hingga 20 tahun. ’’Dua puluh persen dibiayai APBN dan sisanya investasi murni,’’ ungkapnya.

Selanjutnya, dia menyebut investor asing tertarik berinvestasi karena pengembalian investasi per tahun cukup besar. Yakni, 11 persen. (jawapos.com/dom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: