Saat Ukraina Seperti Neraka, AS dan Rusia Harmonis di Angkasa
Pesawat luar angkasa Soyuz milik Rusia./Net--
AMERIKA - Permusuhan AS dan Rusia tak menghentikan kesepakatan kedua negara dalam misi penerbangan ke luar angkasa.
AS pada Jumat (14/7) mengatakan akan tetap melanjutkan penerbangan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan Rusia, di tengah upaya mengisolasi Moskow atas invasinya ke Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan melanjutkan kru terintegrasi di pesawat ruang angkasa awak AS dan Soyuz Rusia.
BACA JUGA:Elite Rusia Rayakan Kejatuhan Boris Johnson: 'Badut Dungu' yang Mempersenjatai Ukraina
"Ini untuk memastikan operasi Stasiun Luar Angkasa Internasional yang aman, melindungi kehidupan astronot, dan memastikan kehadiran AS yang berkelanjutan di luar angkasa," isi pernyataan itu.
Wakil Manajer Program ISS NASA, Dana Weigel, mengatakan harapannya untuk bisa melanjutkan kerja sama ini, di tengah hubungan yang sangat tidak harmonis antara Rusia dan AS juga negara-negara Barat.
"Kami berharap bisa menyelesaikan kesepakatan ini. Ini sedang dalam tahap akhir peninjauan di NASA dan Roscosmos," katanya dalam pengarahan tentang penerbangan Cargo Dragon 2 SpaceX mendatang ke ISS, seperti dikutip dari AFP.
Menurut Weigel, satu-satunya kosmonot wanita Roscosmos, Anna Kikina, sedang dilatih untuk penerbangan dengan kru misi Crew-5, sedangnya astronot AS, Frank Rubio, akan terbang dengan dua kosmonot Rusia dengan roket Soyuz yang dijadwalkan diluncurkan pada 21 September dari Kazakhstan.
BACA JUGA:Pasukan Ukraina Hancurkan Peralatan Rusia di Pulau Ular
Roket Soyuz adalah satu-satunya cara untuk mencapai stasiun luar angkasa sampai SpaceX, yang dijalankan oleh miliarder Elon Musk, meluncurkan kapsul pada tahun 2020.
Astronot NASA terakhir yang membawa Soyuz ke stasiun adalah astronot NASA Mark Vande Hei pada tahun 2021.
Dia kembali ke Bumi juga dengan Soyuz pada Maret 2022 bersama kosmonot Rusia.
Meski negara mereka saling bersitegang, di mana AS telah meluncurkan sanksi besar-besaran untuk Rusia, tetapi hubungan para kosmonot tetap hangat. Menurut Vande, mereka adalah teman yang sangat disayanginya.
"Kami saling mendukung dalam segala hal," katanya. "Dan saya tidak pernah khawatir tentang kemampuan saya untuk terus bekerja dengan mereka." (rmol)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: