Si Cantik Lina Jadi Sopir Bukan Cari Sensasi

Si Cantik Lina Jadi Sopir Bukan Cari Sensasi

Sebelum diterima sebagai pengemudi bus PO Agra Mas, Lina menjalani berbagai uji kelayakan. Yang menilai bukan hanya perusahaan, melainkan penumpang. (PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS)--

Dan yang menilai bukan hanya pihak perusahaan. Melainkan juga penumpang. ”Istilahnya itu reeling. Kalau setirannya tidak ada masalah, penumpang tidak ada yang komplain, bisa tidur nyenyak di perjalanan, berarti lulus,” ucap Susanto.

Sebagai perempuan yang berprofesi di bidang yang dikuasai kaum pria, Lina juga harus pandai-pandai membawa diri. Rayuan gombal sudah biasa dia terima. Pendapat sinis yang menyebut dirinya jadi sopir hanya untuk mencari sensasi juga pernah dia hadapi.

”Kalau digombalin, ya saya gombalin balik. Saya ajak bercanda aja, terus kan jadi teman. Ndak usah main hati. Saya kerja ini niat untuk menghidupi ketiga anak saya. Kalau mau cari sensasi, ya ngapain harus jadi sopir,” ucap perempuan kelahiran 11 Desember 1986 tersebut.

Sebagai perempuan, Lina malah punya kelebihan dibandingkan sopir-sopir laki-laki. Selain memiliki skill yang sama di balik kemudi, dia lebih sabar di jalanan. Kehadirannya juga membuat penumpang lebih nyaman.’’Kalau urusan kebersihan unit, Mbak Lina lebih cerewet,” ucap Wahyu, co-driver Lina, sambil tersenyum.

 

TRIVIA LINA OZORA

 

• Ozora nama pemberian yang dia dapat dari seorang kenalan, pengajar di Pesantren Gontor. Arti nama itu kekuatan dari Tuhan. Lina kini juga menamai ketiga anaknya dengan nama tersebut.

 

• Memegang SIM B1 umum sejak 2017. Telah lolos tes kelayakan dan pelatihan mengendarai tiga jenis sasis bus manual maupun matik merek Hino, Mercedes-Benz, dan Scania.

 

• Pernah izin kepada anak pertamanya yang berusia 13 tahun untuk jadi penyanyi orkes dangdut, tapi tidak dibolehkan.

 

• Camilan tak pernah ketinggalan saat nyetir. Makan sambal bawang pakai pencit atau makanan pedas untuk jaga fokus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: