Ini Cerita Kasat Reskrim Polres Jombang Disiram Kopi Panas saat Buru DPO di Ponpes Shiddiqiyyah
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha. -Dok. Zainul Arifin-Twitter--
Dia mengatakan akan mengantar Bechi usai pelantikan di internal di ponpes. Sementara Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat tampak berdiri di samping sang kiai.
Perwira menengah itu terlihat memakai seragam lengkap dengan rompi antipeluru hitam bertuliskan polisi.
"Antar ke Polda enggih Pak Kiai," tanya Moh Nurhidayat sambil membungkukkan badannya. "Iya," jawab Kiai Mukhtar Mukti.
"Kapan Pak Kiai," tanya Moh Nurhidayat lagi. "Ini nanti setelah selesai acara ini," imbuh Kiai Mukhtar Mukti.
"Berarti hari ini diantar ke Polda Pak Kiai.. Mas Bechi," lanjut Moh Nurhidayat.
"Iya nanti diantar. Nggak usah dibawa," terang Kiai Mukhtar Mukti.
Mendengar jawaban itu, Moh Nurhidayat langsung menjabat tangan Kiai Mukhtar Mukti.
"Kalau dipaksa ini nanti tidak baik. Bisa pertumpahan darah. Gitu lho," papar Kiai Mukhtar Mukti.
"Betul Pak Kiai cinta NKRI," sahut Moh Nurhidayat. Kiai Mukhtar Mukthi kembali menasihati Kapolres Jombang.
"Yang saya selamatkan itu semuanya. Sam-sama, semua selamat. Ini yang kita cegah," terang Kiai Mukhtar Mukti.
"Enggih siap," tegas Moh Nurhidayat.
Diketahui, Moch Subchi Azal Tsani alias Mas Bechi telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual terhadap santriwati sejak 2019 lalu.
Bechi sudah dua kali mengajukan praperadilan. Namun semuanya ditolak oleh hakim.
Bechi sendiri sebelumnya telah membantah melakukan pelecehan seksual terhadap santriwati ponpes. Dia menyebut tuduhan pada dirinya merupakan fitnah.
Kasus dugaan pencabulan santriwati ini oleh putra Pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah ini menjadi perhatian publik setelah polisi gagal menangkap Bechi pada Minggu (3/7/2022) lalu.(fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: