Krisis Ekonomi, Sri Lanka Minta Bantuan Rusia

Krisis Ekonomi, Sri Lanka Minta Bantuan Rusia

Warga Sri Lanka antre untuk membeli BBM di Colombo. foto: DINUKA LIYANAWATTE/REUTERS--

SUMEKS.CO - Ekonomi Sri Lanka di ambang kehancuran. Krisis ekonomi dan BBM melanda negara tersebut.

Langkah cepat dilakukan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa pada Rabu (6/7). Dia meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membantu negaranya yang kekurangan uang mengimpor bahan bakar. Ya, Sri Lanka berjibaku dengan krisis ekonomi terburuk dalam tujuh dekade.

Sri Lanka telah berjuang untuk mengimpor BBM hingga kebutuhan pokok. Itu dilakukan di tengah kekurangan devisa karena kesalahan dalam pengurusan ekonomi dan dampak krisis COVID-19. Sri Lanka saat ini kekurangan obat-obatan, makanan, dan bahan bakar yang cukup parah.

“(Saya) telah melakukan telecon yang sangat produktif dan menggembirakan dengan Presiden #Rusia, Vladimir Putin,” kata Gotabaya Rajapaksa dalam cuitannya di Twitter. Dia menambahkan bahwa pihaknya telah meminta dukungan kredit dari Rusia untuk mengimpor bahan bakar.

Dengan stok bensin dan solar yang hampir habis, Sri Lanka telah memperpanjang penutupan sekolah di seluruh negeri dan meminta pegawai negeri untuk bekerja dari rumah. Sri Lanka telah membeli minyak dari Rusia untuk mengatasi krisis, dan pemerintah telah mengindikasikan bersedia untuk melakukan pembelian lebih lanjut.

“Kami dengan suara bulat sepakat bahwa memperkuat hubungan bilateral di sektor-sektor seperti pariwisata, perdagangan dan budaya adalah yang terpenting dalam memperkuat persahabatan yang dimiliki kedua negara,” kata Rajapaksa.

Sri Lanka juga akan mengadakan road show di lima kota di India untuk menarik lebih banyak pengunjung dari tetangga utaranya yang padat untuk membawa masuk lebih banyak mata uang asing. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata Sri Lanka, Harin Fernando.

Sri Lanka, yang terkenal dengan perbukitan dan pantainya yang masih terawat dan kota-kota tepi lautnya, dikunjungi turis dari India sebanyak 61.951 orang dalam lima bulan pertama tahun ini. “Sri Lanka harus memiliki pendapatan pariwisata jika ingin keluar dari krisis ini. Itu penting,” kata Harin Fernando.

Fernando mengatakan dia berharap Sri Lanka akan mengakhiri tahun dengan sekitar satu juta turis asing. “Kami yakin musim dingin akan bagus bagi Sri Lanka,” pungkas Fernando. (jawapos.com/dom)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: