Setelah Anies dan RK, Giliran Walikota Surabaya Bekukan Holywings

SUMEKS.CO - Bola panas kasus promosi minuman keras Holywings Jakarta yang mengandung unsur SARA  terus bergulir, sebelumnya Gubernur Jakarta, Anies Baswedan Mencabut izin 12 Outlet Holywings.

Kemudian Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (RK) juga telah meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengambil tindakan tegas terhadap outlet Holywings.

Wali Kota Surabaya, Jawa Timur Eri Cahyadi juga menutup sementara tempat hiburan malam Holywings di daerah ini. Hal ini dampak promosi minuman keras mengandung SARA di Jakarta.

“Soal Holywings sudah kami rapatkan. Kami sampaikan untuk ditutup dulu sampai kasusnya ditindaklanjuti,” kata Wali Kota Eri di Surabaya, Selasa (28/6). 

BACA JUGA:Tegas, Anies Baswedan Cabut Izin 12 Otlet Holywings

Menurut Eri, hal itu sudah sesuai dengan apa yang disampaikan Gerakan Pemuda Ansor Surabaya. “Kami sepakat dengan Kapolrestabes Surabaya agar ditutup dulu,” kata Eri. dikutip dari Antara.

Diketahui Polda Metro Jakarta Selatan pada Jumat (24/6) menetapkan enam orang sebagai tersangka kasus berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) terkait poster promosi minuman keras gratis untuk pemilik nama

BACA JUGA:Holywings Palembang Meminta Maaf

“Muhammad dan Maria” oleh satu pemilik label tempat hiburan di Jakarta Holywings. Promosi tersebut berlaku untuk semua Holywings di Indonesia.

Eri mengatakan promosi berbau SARA yang dilakukan Holywings membuat gaduh masyarakat karena mencatut identitas agama di dalamnya, sehingga penutupan didasarkan untuk menjaga kondusivitas Kota Surabaya.

“Untuk itu sementara kami tutup dulu sambil prosesnya berjalan,” kata Eri.

BACA JUGA:Izin Holywings Palembang Terancam

Meski Pemprov DKI Jakarta telah mencabut semua izin operasional Holywings, untuk Surabaya belum ada rencana pasti untuk melakukan hal sama.

“Izinnya bukan dicabut tapi dibekukan. Dibekukan itu maksudnya dihentikan tidak boleh buka dulu sampai kasusnya ini selesai. Ini untuk meredakan semuanya. Kalau ini seperti apa tindak lanjutnya, baru kami lakukan secara berkelanjutan, tindakan apa yang harus diambil,” kata Eri. (Jpc)

Sumber: