Temui Putin dan Zelenskyy, Presiden Jokowi Bawa Misi Perdamaian

Temui Putin dan Zelenskyy, Presiden Jokowi Bawa Misi Perdamaian

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Maruf Amin saat memberikan keterangan pers, Minggu (26/6). Foto: tangkapan layar kanal YouTube Sekretariat Presiden--

SUMEKS.CO - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) terbang menuju beberapa negara pada minggu (26/6).

Kunjungan itu diawali menuju Jerman untuk menghadiri KTT G7, Jokowi menjadi perwakilan negara partner karena Indonesia berstatus sebagai Presidensi G20.

Namun disisi lain, Suami Iriana ini membawa misi untuk menciptakan perdamaian dalam rencana pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kami akan mendorong dan mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina," kata Jokowi dalam keterangan persnya, Minggu.

Menurut Jokowi peperangan sudah semestinya dihentikan. "Perang memang harus dihentikan dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali," lanjut dia.

Selain agenda perdamaian, Jokowi akan membahas solusi atas krisis pangan dan energi di KTT G7. "Upaya ini tidak mudah, tetapi kami, Indonesia akan terus berupaya," ucap eks Gubernur DKI Jakarta itu. 

Setelah itu, Jokowi akan mengunjungi Kiev setelah dari Jerman untuk menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Pria kelahiran Jawa Tengah itu mengaku bakal mengajak Presiden Zelenskyy membuka dialog agar tercipta perdamaian di Ukraina.

Dari Ukraina, kepala negara melanjutkan lawatan ke Rusia untuk menemui presiden negara Beruang Merah itu, Vladimir Putin dengan misi yang sama. 

"Saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka peluang dialog dan sesegera mungkin melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang," ujar Jokowi 

Seusai Ukraina, Jokowi akan mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA) untuk melanjutkan kembali pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi antara indonesia dengan negara Timur Tengah itu. 

Kepala negara menyebut kunjungan ke UAE bukan hanya penting bagi Indonesia. Namun, berharga bagi negara-negara berkembang untuk mencegah kemiskinan ekstrem dan kelaparan. 

"Selama saya di luar negeri pemerintahan akan dipimpin oleh Bapak Wakil Presiden RI (Ma'ruf Amin, red). Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan," ungkap Jokowi. (ast/fat/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com