Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Mengkhawatirkan
MUARA ENIM Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Muara Enim cukup mengkhawatirkan Kekerasan kepada anak bukan hanya meliputi kekerasan fisik atau pelecehan tapi bisa lebih dari itu Penelantaran orang tua terhadap anak juga termasuk salah satu bentuk kekerasan terhadap anak Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Muara Enim melalui Asisten III Bidang Administrasi Umum Ir Maryana pada saat membuka kegiatan Pelatihan Satgas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A Tahun 2021 di Hotel Griya Serasan Sekundang Muara Enim Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumsel Kamis 18 11 Kegiatan pelatihan P2TP2A itu hadir narasumber Kasi Perlindungan Khusus Anak DPPPA Provinsi Sumatera Selatan Bariyanti Arthni SE MSi Kasi Tindak Lanjut Kasus UPTD P2TP2A UPT PPA Provinsi Sumatera Selatan Amirudin SH MSi Kanit IV PPA Satreskrim Polres Muara Enim Ipda Rama Juliani Selain itu turut hadir juga Pembina Lembaga Bantuan Hukum ICMI Peduli Muara Enim H Taufik Rahman SH Kepala OPD Kabupaten Muara Enim Ketua TIM Penggerak PKK Ketua GOW Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Muara Enim Ketua IPEMI Ketua Priska BA dan 50 peserta pelatihan P2TP2A Menurut Maryana berdasarkan data kasus kekerasan di Kabupaten Muara Enim Tahun 2020 terdiri dari kekerasan terhadap perempuan 37 kasus dan kasus kekerasan terhadap anak 147 kasus Sedangkan kasus kekerasan terhadap perempuan sampai dengan bulan November tahun 2021 sebanyak 26 kasus dan kasus kekerasan terhadap anak berjumlah 50 kasus Jika merujuk kepada data tersebut maka sangat diperlukan pelatihan ini yang nantinya para peserta pelatihan dapat menjadi fasilitator yang akan menyampaikan hasil kegiatan pelatihan ini kepada masyarakat khususnya diwilayah masing masing dan jika terjadi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak masyarakat yang terkena dampak tersebut dapat mengerti kemana mereka akan melaporkan permasalahan tersebut Pemahaman yang baik termasuk dalam aspek psikologi korban maka penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat dilaksanakan secara optimal dengan mempertimbangkan kepentingan dan kebutuhan korban Saya memberikan apresiasi yang tinggi atas diselenggarakannya acara ini kegiatan yang juga sebagai tonggak bagi perlindungan terhadap kekerasan pada perempuan dan anak ucapnya Dikatakan Maryana bahwa Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat PATBM adalah sebuah gerakan dari iringan atau kelompok warga pada tingkat masyarakat yang bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan perempuan dan anak Anak sebagai generasi penerus dan potensi bangsa perlu dilindungi dan dipenuhi hak haknya agar dapat hidup tumbuh dan berkembang dalam suatu lingkungan yang layak Pihaknya tentu berharap kegiatan ini dapat memotivasi dan mendorong dan mendukung terwujudnya Kecamatan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak DRPPA yang mampu mempromosikan melindungi memenuhi dan menghormati hak hak anak agar dapat tumbuh berkembang dan berpartisipasi optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan Untuk itu lanjut Maryana perlu adanya Penyelenggaraan Kegiatan Pelatihan Pencegahan kekerasan terhadap Perempuan dan Anak untuk Fasilitator Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat PATBM merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan bagi peserta pelatihan dalam penanganan korban kekerasan perempuan dan anak di lingkungan masing masing Tinggi disini relatif bisa saja tingkat kesadaran masyarakat sudah tinggi sehingga mereka banyak yang melapor sehingga terlihat tinggi Namun bisa saja dia kelihatan turun karena masyarakat tidak tahu atau takut memberitahu pungkasnya Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPPA Kabupaten Muara Enim Vivi Mariani SSi MBmd Apt menambahkan bahwa tujuan diadakan kegiatan Pelatihan Satgas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A di Kabupaten Muara Enim adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak Penurunan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT dan Anak serta P2TP2A di Kabupaten Muara Enim Tahun 2021 Dikatakan Vivi tingginya angka kekerasan anak dan perempuan di Muara Enim salah satunya disebabkan mobilitas masyarakat cukup tinggi Termasuk angka kemiskinan dan pengangguran yang masih relatif tinggi itu juga menjadi pemicu kekerasan terhadap perempuan dan anak Hal tersebut merupakan potret lemahnya ketahanan keluarga Untuk itu diperlukan upaya mengokohkan kembali fungsi keluarga Sosialisasi masif kepada masyarakat secara luas untuk pemenuhan hak anak pola pengasuhan dan peran keluarga dalam membentuk keluarga yang berkualitas perlu kita galakkan sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan keluarga melalui keterlibatan wanita di bidang ekonomi Untuk itu upaya kolaborasi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan perlu dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari semua pihak dalam upaya mengokohkan kembali fungsi keluarga kata dia Kemudian untuk tempat Kegiatan Pelatihan Pusat Pelayanan Terpadu Permberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A di Kabupaten Muara Enim Tahun 2021 di Hotel Griya Serasan Sekundang Muara Enim Peserta sebanyak 50 orang terdiri dari Satgas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A di Kabupaten Muara Enim ozi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: