Sawit Menjanjikan, Petani Karet Banting Setir

Sawit Menjanjikan, Petani Karet Banting Setir

SUMEKS CO PALEMBANG Para petani karet saat ini banyak beralih ke perkebunan sawit Sebelumnya perkebunan banyak didominasi karet Namun alih fungsi lahan yang terjadi tahun lalu diprediksi mencapai 10 20 persen dari luasan area 1 3 juta hektare Kondisi ini diperparah dengan tidak produktifnya hasil karet di kalangan petani Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab Salah satunya faktor alam karena hujan dan hama penyakit Hal ini karena harga yang murah di tingkatan petani terutama yang bagi hasil Faktor alih fungsi lahan ke sawit yang lebih menjanjikan karena juga menjadi energi terbarukan sehingga harganya ikut naik kata Rudi Arpian Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Sumsel saat dikonfirmasi Kamis 27 1 Menurutnya pabrik pengolahan karet yang memiliki kapasitas terpasang 1 5 juta ton tak bisa lagi dipenuhi secara penuh oleh Sumsel Bahkan hal tersebut telah terjadi sejak beberapa tahun lalu Pada 2021 produksi sudah mencapai 900 ribuan ton per tahun tahun tahun sebelumnya masih 1 jutaan ton per tahun Mau tidak mau untuk memenuhi produksi karena sudah punya kontrak tahunan perusahaan harus impor dari Thailand Vietnam Myanmar dan Afrika jelasnya Dikatakannya tak sesuainya kapasitas terpasang dengan hasil produksi ini sudah lama terjadi Ditambah saat ini produksi yang kian menurun akibat beberapa hal di atas Hal inilah yang menyebabkan mau tidak mau harus impor Hal itu jadi pilihan pahit bagi pabrik pengolahan crumb rubber Meski harga lebih mahal dan tidak melakukan PHK daripada kena komplain tak bisa berproduksi tambahnya Lanjutnya solusinya pemerintah harus menggerakkan peremajaan massal supaya ada peningkatan produksi Kalau dibiarkan lama lama karet tinggal cerita Harus dibentuk juga penampungan dana seperti sawit untuk peremajaannya Sudah banyak organisasi yang menyuarakan ini ke pusat sebagai upaya gerakan penyelamatan imbuhnya Apalagi katanya Indonesia merupakan negara terluas yang memiliki lahan karet di dunia tapi prooduksinya kalah dengan Thailand Akibatnya sudah dua perusahaan yang menutup usahanya Sudah dua perusahaan yang setop produksi sedang mencari investor baru supaya bisa berproduksi tandasnya edy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: