Kasus Proyek Satelit, Penyidik Periksa Tiga Purnawirawan Jenderal

Kasus Proyek Satelit, Penyidik Periksa Tiga Purnawirawan Jenderal

SUMEKS CO JAKARTA Penyidikan terhadap dugaan korupsi proyek satelit di Kementerian Pertahanan Kemhan terus dilakukan Kejaksaan Agung Senin 7 2 penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung memeriksa tiga purnawirawan TNI sebagai saksi dalam kasus proyek satelit Kementerian Pertahanan Kemhan di Slot Orbit 123 derajat Bujur Timur BT Mereka adalah Laksamana Madya TNI Purn AP mantan Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Laksamana Muda TNI Purn L Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan RI dan Laksamana Pertama TNI Purn L selaku Mantan Kepala Pusat Pengadaan pada Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Ketiga saksi diperiksa terkait proses penyelamatan Slot Orbit 123 Bujur Timur BT khusus kontrak pengadaan satelit L Band dengan Air Bus pengadaan ground segment dengan Navayo maupun Jasa Konsultasi dengan Hogen Lovells D tente dan Telesat kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezer Simanjuntak dalam keterangan tertulisnya Diberitakan sebelumnya dalam layar monitor pemeriksaan Jampdisus Kejaksaan Agung di Gedung Bundar tertera pemeriksaan dua purnawirawan TNI pada Kamis 27 1 Kedua purnawirawan tersebut yakni Laksamana Pertama TNI AL Purn Listyanto mantan Kepala Pusat Pengadaan dan Laksda Purn Leonardi Mantan Kepala Baranahan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Jampidsus Febrie Adriansyah waktu itu menyebutkan pemeriksaan tersebut dalam rangka koordinasi dengan Jaksa Agung Muda Pidana Militer Jampidmil Direktur Penyidikan Jampidsus Supardi juga mengatakan jadwal pemeriksaan yang tertera di monitor tersebut dalam rangka koordinasi dengan Jampidmil Pengungkapan dugaan kasus korupsi proyek satelit ini berawal dari kekosongan pengelolaan setelah satelit Garuda 1 keluar orbit dari Slot Orbit 123 derajat BT Saat itu pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika memenuhi permintaan Kementerian Pertahanan untuk mendapatkan hak pengelolaan slot tersebut Selanjutnya pada perkembangannya meskipun persetujuan penggunaan Slot Orbit 123 derajat BT dari Kementerian Kominfo belum terbit pihak Kementerian Pertahanan sudah membuat kontrak sewa satelit dengan pengisi orbit milik Avanti Communication Ltd bernama Satelit Artemis Selain itu menurut pernyataan resmi Mahfud MD Kementerian Pertahanan juga telah menandatangani kontrak dengan perusahaan Navayo Airbus Detente Hogan Lovells dan Telesat dalam kurun waktu dari tahun 2015 sampai 2016 ant dil dom jpnn nbsp

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: