Atasi Krisis Pembelajaran Lewat Kurikulum Merdeka
JAKARTA Untuk mengatasi krisis pembelajaran Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Kemendikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima belas Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar secara daring Dan merujuk berbagai studi nasional maupun internasional krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun Krisis pembelajaran semakin bertambah karena pandemi Covid 19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran learning loss dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Kemendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan Untuk literasi learning loss ini setara dengan 6 bulan belajar Untuk numerasi learning loss tersebut setara dengan 5 bulan belajar Namun penyederhanaan kurikulum dalam bentuk kurikulum dalam kondisi khusus kurikulum darurat efektif memitigasi ketertinggalan pembelajaran pada masa pademi Covid 19 Perlu diketahui ada beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka Pertama lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya Kemudian tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka karena bagi peserta didik tidak ada program peminatan di SMA peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat bakat dan aspirasinya Sedangkan bagi guru mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik Lalu sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik Keunggulan lain dari penerapan Kurikulum Merdeka ini adalah lebih relevan dan interaktif di mana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu isu aktual misalnya isu lingkungan kesehatan dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila Satuan pendidikan dapat memilih tiga opsi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022 2023 Pertama menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan Kedua menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan Ketiga menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar Dengan Merdeka Belajar tidak akan ada pemaksaan penerapan Kurikulum Merdeka ini selama dua tahun ke depan tegas Nadiem Kami infokan sejak Tahun Ajaran 2021 2022 Kurikulum Merdeka yang sebelumnya dikenal sebagai Kurikulum Prototipe telah diimplementasikan di hampir 2 500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak PGP dan 901 SMK Pusat Keunggulan SMK PK sebagai bagian dari pembelajaran paradigma baru Mulai tahun 2022 Kurikulum Merdeka dapat diterapkan satuan pendidikan meskipun bukan Sekolah Penggerak mulai dari TK B SD dan SDLB kelas I dan IV SMP dan SMPLB kelas VII SMA dan SMALB dan SMK kelas X Tolong diingat bahwa kurikulum ini adalah opsi atau pilihan bagi sekolah sesuai dengan kesiapannya masing masing Tidak ada transformasi proses pembelajaran kalau kepala sekolah dan guru gurunya merasa terpaksa kata Menteri Nadiem Dan satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing masing Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru kepala sekolah dan dinas pendidikan Perubahan struktur mata pelajaran akibat penerapan Kurikulum Merdeka tidak akan merugikan guru Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut Terakhir Kami jamin tidak akan merugikan guru Ini tidak akan mengurangi jam mengajar dan tunjangan profesi guru tutup Nadiem DOD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: