Rusia Kepung Kota Mariupol, Warga Sipil Diberi Waktu 5 Jam
SUMEKS CO Rusia mengatakan bahwa pasukannya yang telah mengepung kota pelabuhan di tepi Laut Azov itu akan menghentikan serangan dan mengizinkan warga sipil untuk melintas Warga sipil diizinkan meninggalkan Kota Mariupol Ukraina dalam kurun waktu lima jam pada Sabtu 5 3 pukul 12 00 hingga 17 00 waktu Moskow 16 00 21 00 WIB Hal tersebutkan dilaporkan kantor berita Rusia RIA Wali kota Mariupol Vadym Boychenko pada Jumat 4 3 meminta bantuan militer karena kota itu kehabisan air minum listrik dan bahan bakar untuk pemanas Sementara persediaan makanan juga mulai menipis Dia juga meminta adanya koridor kemanusiaan agar dapat mengevakuasi 400 000 penduduk setelah kota itu dibombardir oleh pasukan Rusia selama lima hari Kami benar benar sedang dihancurkan kata Boychenko dalam siaran televisi Dia menggambarkan serangan Rusia sebagai aksi tak pandang bulu karena menyerang kawasan permukiman dan rumah sakit Mereka ingin melenyapkan Mariupol dan penduduk Mariupol dari muka bumi katanya Rusia telah mengatakan bahwa aksi militernya tidak dirancang untuk menduduki Ukraina tapi menghancurkan kemampuan militer negara tetangganya itu dan menangkap orang orang nasionalis berbahaya Moskow membantah membidik warga sipil Sementara itu wakil komandan unit militer Azov bagian dari Garda Nasional Ukraina mengatakan tentara Ukraina sedang berusaha mempertahankan Mariupol tapi membutuhkan dukungan yang cukup Ini adalah kota terakhir yang mencegah terbentuknya koridor darat dari Rusia ke Krimea kata dia di kanal resmi Azov di Telegram seraya mengenalkan dirinya dengan nama panggilan Kalyna Mariupol tidak boleh jatuh imbuhnya Sejumlah penduduk Kota Mariupol telah menyelamatkan diri ke pusat kota untuk menghindari serangan roket di kawasan pinggiran kata Ivan Yermolayev pengusaha berusia 30 tahun yang berlindung di ruangan kecil di bawah rumahnya saat ikut antre untuk mendapatkan air dari sebuah sumur Mereka membawa anak anak ke pusat kota dan mendengar perang semakin dekat katanya kepada Reuters lewat pesan daring Ada tangisan ketakutan ketidakpastian kepanikan imbuh Yermolayev jawapos com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: