Buku Intelijen Santri Dibedah

Buku Intelijen Santri Dibedah

SUMEKS CO PALEMBANG Sebanyak 150 peserta mengikuti acara bedah buku perjalanan intelijen santri dengan tema Transformasi Budaya Santri dalam Pencegahan Radikalisme Penulis Buku Perjalanan Intelijen Santri KH As ad Said Ali mengungkapkan intelejen santri itu tugasnya hanya mengumpulkan informasi bukan untuk membicarakan perkara yang di luar dari target yang dituju Terlebih membicarakan orang lain yang dapat menimbulkan kegaduhan antara satu pihak dengan pihak lainnya Menurutnya informasi intelegen santri itu letaknya hanya dalam Alquran Intelijen santri juga harus bisa memikirkan masa yang akan datang untuk lebih baik lagi kata penulis Buku Perjalanan Intelijen Santri KH As ad Said Ali di Aula Doktoral FISIP Unsri Palembang Rabu 30 3 Dikatakannya di dalam Pancasila terdapat poin yang mengandung makna agama menerima negara begitupun sebaliknya negara menerima agama Artinya kedua hal tersebut saling berhubungan Namun banyak kalangan yang seakan alergi dengan aturan dan syariat Islam karena menurutnya mereka aturan islam tersebut bertentangan dengan kebebasan pilihan Agama dan negara tidak bisa dipisahkan itu hal yang sakral tegasnya Lebih lanjut dia mengatakan di sinilah peran santri untuk dapat menyatukan perbedaan dan mencegah dari radikalisme Dengan cara mengumpulkan informasi yang valid tanpa membuat kesalahan yang dapat membuat kegaduhan degan informasi yang tidak jelas Peran santri ya di sini dan informasinya kembali pada Alquran imbuhnya Sementara itu Kepala Bidang Keagamaan FKPT Sumsel M Yamin menambahkan salah satu kesuksesan untuk menyatukan dan menyelesaikan permasalahan dengan cara kearifan lokal Karena jika masalah diselesaikan dengan cara kearifan lokal maka hal tersebut dapat mudah terpecahkan Salah satu cara menyelesaikan permasalahan yaitu dengan menggunakan kearifan lokal ucapnya edy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: