Banner Pemprov
Pemkot Baru

Pameran Prangko dan Jumpa Museum, Strategi Palembang Dongkrak Kunjungan ke Museum SMB II

Pameran Prangko dan Jumpa Museum, Strategi Palembang Dongkrak Kunjungan ke Museum SMB II

Pameran Prangko dan Jumpa Museum, Strategi Palembang Dongkrak Kunjungan ke Museum Sultan Mahmud Badaruddin II--

PALEMBANG, SUMEKS.CO – Pemerintah Kota PALEMBANG terus berupaya menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap sejarah dan budaya lokal.

Dinas Kebudayaan Kota Palembang membuat gebrakan demi meningkatkan jumlah kunjungan ke Museum Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB) dengan menghelat Pameran Prangko Para Pendiri Bangsa dan Jumpa Museum 2025 pada 20–24 Oktober 2025.

''Ini kali pertama pameran perangko dengan tema Pendiri Bangsa hasil kolaborasi dengan kementerian Kebudayaan,'' kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang Sulaiman Amin, Jumat 17 Oktober 2025.

Palembang menjadi kota pembuka dengan menampilkan 80 koleksi prangko bergambar para pendiri negara, lengkap dengan kisah perjuangan mereka.

BACA JUGA:Pemkot Palembang Jalin Kerja Sama dengan DJP demi Optimalisasi Pajak Daerah dan Pusat

BACA JUGA:44 Pasang Pengantin Mengikuti Nikah Massal Pemkot Palembang

Selain pameran prangko, Kadis Kebudayaan menjelaskan akan ada pameran pusaka Sriwijaya hasil kerja sama dengan Komunitas Pusaka Sriwijaya.

Lalu ada berbagai kegiatan edukatif seperti workshop dan seminar filateli, yang juga menjadi ajang pertemuan para pecinta prangko (filatelis) dari seluruh Sumatera Selatan.

Dalam kegiatan ini juga akan dikukuhkan pengurus Pecinta Filateli Indonesia (PFI) Sumsel oleh Menteri Kebudayaan.

Sementara itu, program Jumpa Museum yang berlangsung dua hari (20–21 Oktober) dikemas dalam bentuk festival.

BACA JUGA:Sultan Muda Digination Fest 2025 OJK Sumsel Resmi Dibuka, Dorong UMKM dan Generasi Muda Melek Keuangan Digital

BACA JUGA:Infinix Note 50S 5G: Smartphone Mikroenkapsulasi, Performa Kelas Premium

Sejumlah pertunjukan khas daerah akan tampil, mulai dari tari Batanghari Sembilan, seni sastra, hingga musik vokal solo, untuk menarik minat masyarakat, terutama pelajar SD, SMP, dan SMA.

“Kami ingin museum tidak lagi dianggap tempat penyimpanan benda tua, tapi menjadi ruang edukatif dan rekreatif. Melalui event ini, kami berharap masyarakat Palembang makin mencintai sejarah dan budayanya sendiri,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait