Raden Zaenal Arief Sosok Hakim Teladan yang Tutup Usia, Dikenang Karena Integritas dan Keteladanan
Raden Zaenal Arief Sosok Hakim Teladan yang Tutup Usia, Dikenang Karena Integritas dan Keteladanan--Humas PN Palembang
Raden Zaenal Arief pernah bertugas di berbagai daerah di Indonesia, menunjukkan dedikasi luar biasa terhadap tugas dan tanggung jawab.
Ia tercatat pernah menjadi Hakim Tingkat Pertama di PN Ende (2001), PN Siak Sri Indrapura (2005), PN Kuningan (2008), hingga PN Lubuk Pakam (2011).
Kinerja dan integritasnya membuatnya dipercaya menduduki jabatan strategis, seperti Wakil Ketua PN Bengkayang (2015) dan kemudian Ketua PN Gunung Sugih (2016).
Sejak 22 Maret 2018, almarhum bertugas di Pengadilan Negeri Bale Bandung, sebelum akhirnya ditempatkan di PN Palembang pada 11 November 2022.
Di pengadilan inilah, ia dikenal luas sebagai hakim yang bijak, rendah hati, dan selalu menjadi panutan bagi rekan kerja.
Selain menjabat sebagai Hakim Senior, beliau juga dipercaya sebagai Juru Bicara PN Palembang, peran yang dijalankannya dengan penuh tanggung jawab dan ketulusan.
Semasa hidupnya, Raden Zaenal Arief kerap mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan profesionalitasnya, di antaranya Diklat Pembekalan Calon Hakim, Mentor Program Magang Cakim, Diklat Sertifikasi Hakim Lingkungan Hidup, serta Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Hakim Tindak Pidana Korupsi.
Semua itu, menunjukkan komitmen beliau untuk terus belajar dan memperdalam keilmuan demi menegakkan hukum yang berkeadilan.
Rekan-rekan sejawat mengenangnya sebagai sosok yang tegas namun humanis, bijaksana namun bersahaja.
Ia sering menjadi tempat bertanya dan berdiskusi bagi para hakim muda, tak segan membagikan pengalaman dan nasihat dengan tutur yang halus.
“Beliau itu guru bagi kami semua, bukan hanya soal hukum, tapi juga tentang sikap dan etika sebagai hakim,” ujar salah satu koleganya di PN Palembang.
Raden Zaenal Arief meninggalkan seorang istri dan keluarga yang sangat ia cintai. Di luar dunia peradilan, ia dikenal sebagai pribadi yang hangat dan gemar berolahraga.
Dengan postur tinggi 170 cm dan pembawaan yang tenang, sosoknya memancarkan wibawa sekaligus kerendahan hati.
Kepergiannya meninggalkan jejak mendalam di dunia peradilan. Dedikasi dan integritasnya menjadi teladan bagi generasi penerus di lingkungan Mahkamah Agung, khususnya di Sumatera Selatan.
Pengabdian panjangnya selama lebih dari tiga dekade menjadi bukti nyata komitmen seorang hakim sejati — yang menegakkan hukum tanpa pamrih, demi keadilan bagi semua.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


