Banner Pemprov
Pemkot Baru

Sejarawan Sumsel Patahkan Klaim Jambi: Bukti Kuat Awal Sriwijaya Berpusat di Palembang

Sejarawan Sumsel Patahkan Klaim Jambi: Bukti Kuat Awal Sriwijaya Berpusat di Palembang

Salah satu prasasti yang diberi nama prasasti kedukan bukti menjadi salah satu pondasi sejarah Sriwijaya seluruhnya ditemukan di Palembang--Dok sumeks.co

BACA JUGA:Pelajar Wajib Tahu! Ini 5 HP Harga 1 Jutaan dengan Spek Ngebut, Cocok Buat Belajar dan Hiburan

Tudingan bahwa Palembang tidak memiliki bangunan candi pun dinilai keliru. Ekskavasi di Geding Suro justru menunjukkan keberadaan tiga struktur candi abad ke-7–8.

Bangunan bata di lokasi itu bahkan memiliki kemiripan dengan situs di Muara Jambi, menandakan hubungan antardaerah, bukan bukti pemindahan pusat kerajaan.

Senada, Ketua Pusat Kajian Sejarah Sumsel, Dr. Dedi Irwanto, menyatakan bahwa sejak penelitian C.F. Cœdès pada 1920-an, Palembang telah ditetapkan sebagai pusat Sriwijaya berdasarkan prasasti dan catatan Tiongkok.

“Prasasti di Palembang merupakan bukti paling tua. Muara Jambi justru berasal dari abad ke-11 hingga ke-14, jauh setelah masa kejayaan awal Sriwijaya,” tegasnya.

Dedi menambahkan, artefak bernilai tinggi yang ditemukan di dasar Sungai Musi—mulai dari arca, keramik, hingga koin Umayyah abad ke-7—mengindikasikan aktivitas perdagangan internasional yang kuat di pusat kota kuno Palembang.

Banyaknya temuan itu, diyakini dibuang warga saat serangan Kerajaan Cola pada abad ke-11.

Ia menilai bahwa klaim Jambi sebagai pusat Sriwijaya kerap terbawa arus politisasi sejarah.

“Kita mesti berhati-hati. Penelitian Sriwijaya di Palembang justru perlu diperkuat, bukan dibelokkan,” ujarnya.

Sementara itu, sejarawan UIN Raden Fatah, Dr. Kemas Ar Panji, menilai klaim Jambi tidak memiliki landasan kuat.

Menurutnya, sebagian besar peninggalan Sriwijaya di Palembang memang rusak akibat kondisi alam dan pembangunan berabad-abad, namun bukti tertulis tetap menunjukkan Palembang sebagai pusat awal kerajaan.

“Prasasti abad ke-7 hanya ditemukan di Palembang. Tidak ada prasasti yang menyatakan Jambi sebagai pusat pemerintahan Sriwijaya,” tegasnya.

Meski tidak menutup kemungkinan adanya perpindahan pusat kekuasaan pada abad ke-11, Kemas menegaskan bahwa awal peradaban Sriwijaya tidak terbantahkan berada di Palembang.

“Klaim harus didasarkan pada kajian ilmiah, bukan kepentingan daerah. Sriwijaya lahir di Palembang—itu fakta sejarah,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: