Mesin ini dikenal halus pada putaran rendah, tidak mudah tersentak, dan tetap menyenangkan saat dipacu santai di dalam kota.
Namun ketika throttle dibuka lebar, karakter buas khas Ducati langsung muncul, memberikan sensasi akselerasi yang brutal dan memacu adrenalin.
Penampakan Ducati Diavel V4 lebih sangar ditopang mesin baru berkapasitas 1.158 cc--Doc sumeks.co
Inilah yang membuat Diavel V4 disebut sebagai motor dengan dua kepribadian: santun saat dibutuhkan, ganas ketika diinginkan.
Menariknya, Ducati juga memikirkan aspek efisiensi dan kenyamanan. Diavel V4 dibekali sistem extended cylinder deactivation, di mana dua silinder belakang dapat dinonaktifkan secara otomatis saat beban ringan atau kecepatan rendah.
Teknologi ini membantu mengurangi konsumsi bahan bakar sekaligus menurunkan panas mesin, terutama saat berkendara di kemacetan atau berhenti lama.
Perpindahan aktif-nonaktif silinder berlangsung sangat halus, nyaris tak terasa oleh pengendara.
Untuk mendukung performa mesin, Ducati menyematkan paket elektronik canggih.
Tersedia empat mode berkendara yakni Sport, Touring, Urban, dan Wet. Masing-masing mode mengatur respons throttle, tenaga mesin, traction control, wheelie control, hingga ABS cornering.
Mode Sport menghadirkan respons paling agresif dengan tenaga penuh, sementara mode Urban dan Wet membuat Diavel V4 lebih jinak dan aman di kondisi jalan padat atau licin.
Secara keseluruhan, mesin Ducati Diavel V4 bukan hanya soal angka di atas kertas. Ini adalah representasi filosofi Ducati modern: menghadirkan performa tinggi tanpa mengorbankan kenyamanan, teknologi, dan kemudahan dikendalikan.
Dengan mesin V4 Granturismo, Diavel V4 sukses mendefinisikan ulang konsep motor sport cruiser—bukan sekadar gagah dipandang, tetapi juga luar biasa saat dikendarai.
Bagi pencinta motor berperforma ekstrem yang tetap ingin tampil beda, Ducati Diavel V4 jelas menjadi salah satu pilihan paling menggoda di kelasnya.