Setelah sesi bercerita, kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu-lagu anak. Selain menciptakan suasana ceria, aktivitas ini juga membantu melatih keberanian anak, kemampuan berbahasa, dan kepekaan terhadap ritme serta intonasi.
Lagu-lagu yang familiar membuat anak-anak semakin percaya diri untuk ikut bernyanyi.
3. Menari Bersama
Sesi menari dengan gerakan sederhana menjadi kegiatan yang paling energik. Melalui aktivitas ini, anak-anak dapat melatih keterampilan motorik kasar, koordinasi tubuh, serta belajar mengekspresikan diri.
Selain itu, kegiatan menari juga mengajarkan arti kebersamaan dan kekompakan.
4. Sesi Menggambar
Kegiatan menggambar memberi kesempatan bagi anak untuk menuangkan imajinasi dan kreativitas mereka. Dengan alat gambar yang disediakan, peserta bebas mengekspresikan inspirasi, baik dari cerita maupun aktivitas sebelumnya.
Hasil karya anak-anak pun menggambarkan kreativitas dan cara mereka memaknai pengalaman belajar hari itu.
5. Permainan Edukatif
Sebagai penutup, anak-anak diajak bermain bersama. Permainan yang dilakukan menekankan kerja sama, berbagi peran, dan mengikuti aturan sederhana.
Aktivitas ini penting untuk mendukung perkembangan sosial dan emosional anak, sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri dan kebersamaan.
Bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, kegiatan PkM ini memberikan pengalaman langsung dalam mengelola pembelajaran anak, mengasah kompetensi pedagogik, serta meningkatkan keterampilan komunikasi.
Sementara itu, pihak SIT Mush’ab Bin Umair memperoleh tambahan kegiatan literasi yang kreatif dan edukatif untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Kegiatan “Ceria Berliterasi” diharapkan mampu mendorong terciptanya budaya literasi yang lebih kuat di lingkungan sekolah, serta memberikan landasan positif bagi perkembangan pendidikan anak usia dini di masa mendatang.