PALEMBANG, SUMEKS.CO - Identitas pelaku perampokan terhadap Pasangan Suami Istri (Pasutri), Darma Kusuma (52) dan Yeni Suwandi (40) pemilik Toko Kerupuk di Kota Palembang telah dikantongi pihak kepolisian, Selasa 2 Desember 2025.
Hingga kini anggota Satreskrim Polrestabes Palembang masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang identitasnya telah teridentifikasi.
Akibat Peristiwa perampokan toko kerupuk Suwandi di Jalan Pengadilan RT 029/006 Kelurahan 15 Ilir Kecamatan IT I Palembang, pada Selasa 25 November 2025, sekira pukul 20.00 WIB, Darma Kusuma ditemukan tak bernyawa di TKP.
Sementara, istri korban kondisinya mulai membaik usai mendapatkan perawatan medis di RS Charitas Palembang, sedangkan suaminya telah disemayamkan.
BACA JUGA:Lakukan Perampokan Gunakan Senpi Julianto Dihukum 3 Tahun dan 6 Bulan Penjara
"Hingga saat ini anggota masih di lapangan, masih melakukan pengejaran terhadap pelaku," ungkap Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Selasa 2 Desember 2025.
Harryo mengatakan, dari informasi yang dihimpun salah seorang saksi yakni Yeni Kawi Pelaku berjumlah satu orang pak, saat beraksi pelaku mengunakan masker berwarna hitam.
"Pelaku berbadan tinggi, tubuh gempal, memakai celana pendek dan memakai baju kaos serta Pelaku tinggi dan kira-kira umur sekitar 36 tahun, " beber Harryo seperti keterangan saksi.
Untuk identitas pelaku, sendiri, lanjutnya sudah dikantongi dan pelaku juga berjumlah satu orang.
BACA JUGA:Kesaksian Penjaga Pertashop di Sekip Madang Nyaris Jadi Korban Perampokan
BACA JUGA:Lucunya, Polisi Padang Rayakan Ultah ke 51 Pelaku Perampokan Terhadap Nenek
"Anggota kita masih mengejar pelaku, Identitasnya sudah teridentifikasi dengan jelas. Mohon doanya dalam waktu dekat ini agar pelaku bisa tertangkap," katanya.
Sejumlah saksi telah diperiksa terkait aksi perampokan tersebut, baik dari keluarga pihak korban maupun dari warga sekitar yang mengetahui aksi perampokan tersebut.
Sementara itu, dari hasil olah TKP penyidik Polsek IT I Palembang, telah mengumpulkan bukti pendukung termasuk rekaman CCTV di kediaman korban guna mengidentifikasikan pelaku.