Layar juga menjadi elemen yang tak kalah menarik. Berdasarkan laporan Sumeks Disway, perangkat ini membawa layar OLED 6,55 inci dengan refresh rate 120 Hz dan teknologi PWM dimming 3840 Hz.
Fitur tersebut biasanya dipakai untuk mengurangi flicker yang dapat menyebabkan kelelahan mata, terutama pada penggunaan jangka panjang.
Kehadiran teknologi ini menunjukkan bahwa Honor sedang berusaha menanamkan standar baru dalam kenyamanan visual bagi pengguna.
BACA JUGA:Samsung Galaxy S26 Membawa Upgrade Signifikan! Sensor Andalan Samsung ISOCELL HP2 Beresolusi 200MP
BACA JUGA:Ini Rekomendasi HP Harga 2 Jutaan dengan Spesifikasi dan Fitur Lebih Baik
Banyak analis teknologi menilai bahwa kombinasi layar halus dan proteksi visual seperti ini merupakan strategi untuk menarik pengguna yang sensitif terhadap kualitas layar, terutama yang sering bekerja atau bermain gim dalam waktu lama.
Sisi paling menarik dari semua bocoran ini adalah bagaimana Honor 500 Pro ditempatkan sebagai perangkat yang berpotensi mengganggu stabilitas pasar.
Pre-order yang sudah dibuka lebih awal di Tiongkok, dikutip dari Detak Media, menjadi pertanda bahwa permintaan domestik sudah menguat meski peluncuran resminya disebut jatuh pada akhir November.
Ketertarikan pasar yang muncul bahkan sebelum acara peluncuran mengindikasikan bahwa strategi marketing Honor cukup sukses menanamkan rasa penasaran di kalangan pengguna maupun komunitas teknologi global.
BACA JUGA:5 Fakta Penting Samsung A17 LTE, HP Panjang Umur Update Sampai 6 Tahun
Brand lain pun mulai mempercepat siklus perilisan dan pembaruan fitur agar tidak tertinggal dalam kompetisi yang semakin ketat ini.
Pada akhirnya, Honor 500 Pro bukan sekadar topik hangat di media sosial, tetapi juga cerminan dari dinamika industri yang sedang berubah cepat.
Kombinasi performa tinggi, desain tahan ekstrem, kamera resolusi besar, dan kapasitas baterai luar biasa membuat perangkat ini masuk dalam kategori “ancaman serius” bagi kompetitor besar.
Pertanyaan yang kini muncul bukan lagi soal kapan produk ini dirilis, tetapi apakah brand lain mampu menyaingi agresivitas Honor dalam memadukan teknologi premium ke dalam harga yang disebut-sebut lebih terjangkau dibanding kelas flagship mapan.