Ketika Ramzy menyinggung hal tersebut, Bu Sinta menundukkan kepala sejenak sebelum memberikan jawaban yang menyentuh banyak hati.
“Terima kasih. Tapi yang penting bagi Gus Dur adalah menjadi pahlawan rakyat,” tegasnya.
Pernyataan itu sontak memicu tepuk tangan meriah dari seluruh penjuru studio.
Banyak penonton yang berdiri memberikan standing ovation, menunjukkan rasa hormat mereka terhadap sosok Gus Dur sebagai tokoh demokrasi, pluralisme, dan kemanusiaan.
Yenny Wahid yang turut hadir menatap sang ibu dengan bangga, sementara kamera menyorot raut haru dari sejumlah penonton.
Penampilan para finalis Top 7 malam ini tak hanya penuh energi, tetapi juga dipenuhi nuansa emosional karena kehadiran Bu Sinta.
Para juriShoimah, Dewi Perssik, dan Ariel Tatummemberikan apresiasi tinggi atas performa peserta yang tampak termotivasi oleh suasana istimewa tersebut.
Para coach Mely, Wildan, dan Selfy terlihat bangga ketika peserta asuhan mereka mampu tampil lebih matang dan penuh penghayatan. Tasya Tangerang Selatan dan Mutia dari Bone Bolango bahkan mendapatkan pujian khusus dari Shoimah karena penjiwaan yang dinilai “lebih dalam dari sebelumnya.”
Malam pertama Top 7 D’Academy 7 bukan hanya menjadi ajang pembuktian bagi para finalis.
Tetapi juga menjadi ruang penuh makna ketika seorang tokoh bangsa hadir, bernostalgia, dan memberikan pesan moral tentang kerendahan hati dan cinta tanah air.
Kehadiran Bu Sinta Nuriyah Wahid bukan saja menjadi kejutan, tetapi juga menghadirkan kehangatan yang sulit dilupakan.
Bukan mustahil, momen malam ini akan menjadi salah satu sejarah indah dalam perjalanan panjang D’Academy sebagai ajang pencetak bintang dangdut Indonesia.