Bahkan, manfaat ini berlaku baik untuk kopi berkafein maupun decaf (tanpa kafein), yang menunjukkan bahwa zat aktif lain dalam kopi turut berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Apresiasi Peluncuran Buku Jejak Penjual Kopi
BACA JUGA:Buyer Asal Dubai Tinjau Kualitas Kopi di Lahat, Diterima Langsung oleh Bupati
Dari sisi metabolisme, kafein bekerja dengan cara menstimulasi sistem saraf pusat untuk meningkatkan pembakaran kalori.
Menurut American Journal of Clinical Nutrition, kafein dapat mempercepat metabolisme basal hingga 11 persen dan meningkatkan pembakaran lemak hingga 13 persen dalam jangka pendek.
Hal ini membuat kopi menjadi salah satu minuman alami yang sering dimanfaatkan dalam program pengelolaan berat badan.
Namun, manfaat ini akan berkurang bila kopi dikonsumsi dengan tambahan gula, krimer, atau sirup manis berlebihan.
BACA JUGA:Peranan Indibiz Ruko dalam Digitalisasi Kopi Klasik di Palembang
Selain menjaga metabolisme, minum kopi secara rutin juga diketahui dapat memperbaiki suasana hati dan menurunkan risiko depresi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, ditemukan bahwa orang yang mengonsumsi empat cangkir kopi per hari memiliki risiko depresi 20 persen lebih rendah dibanding yang jarang minum kopi.
Kandungan kafein membantu merangsang produksi dopamin dan serotonin di otak, dua hormon penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan emosi dan kebahagiaan.
Tidak hanya bermanfaat bagi otak dan mood, kopi juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan hati.
Berdasarkan data dari Johns Hopkins University School of Medicine, konsumsi dua hingga tiga cangkir kopi hitam setiap hari dapat menurunkan risiko penyakit hati kronis hingga 21 persen.