Barang-barang tersebut kemudian disita karena dianggap memiliki keterkaitan langsung dengan dugaan tindak pidana korupsi yang tengah diusut.
Dikonfirmasi pada Kasi Penkum Kejati Sumsel Vanny Yulia Eka Sari SH MH, saat ini tim penyidik masih meneliti berkas dokumen dan elektronik barang bukti yang disita.
Barang bukti dokumen yang disita dalam penggeledahan rangkaian penyidikan korupsi distribusi semen--Doc Sumeks.co
"Saat ini penyidik masih meneliti barang bukti dokumen dan elektronik pasca penggeledahan," ujar Vanny.
Tidak ada perlawanan ataupun hambatan berarti dari pihak-pihak yang berkaitan.
Vanny, juga memastikan bahwa seluruh proses dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, disaksikan oleh pihak terkait, dan dituangkan dalam berita acara resmi.
Sementara itu, pihak Kejati Sumsel belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait nilai kerugian negara dalam kasus ini maupun jumlah pihak yang telah diperiksa.
Namun, berdasarkan informasi yang beredar, penyidikan diarahkan untuk menelusuri dugaan penyimpangan dalam mekanisme distribusi semen yang dilakukan oleh PT KMM sebagai distributor di wilayah Sumatera Selatan.
Dugaan sementara, terdapat ketidaksesuaian antara laporan administrasi dan realisasi distribusi semen yang berpotensi menimbulkan kerugian keuangan negara.
Dengan adanya langkah tegas ini, Kejati Sumsel menegaskan komitmennya dalam memberantas praktik korupsi di sektor bisnis dan distribusi.
Masyarakat pun berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas secara transparan, sehingga menjadi peringatan keras bagi siapa pun yang mencoba bermain curang dalam pengelolaan kegiatan distribusi di wilayah Sumsel.
Dengan berjalannya penyidikan ini, publik kini menanti langkah selanjutnya dari Kejati Sumsel dalam mengungkap kasus yang diduga telah berlangsung selama beberapa tahun tersebut.
Jika terbukti, kasus ini bisa menjadi salah satu perkara besar di sektor distribusi semen di Sumatera Selatan.