BACA JUGA:ID Wartawan Istana Dicabut Usai Pertanyakan soal Polemik MBG ke Presiden Prabowo
Persiapan produksi dan pengolohan bahan yang akan dimasak baru dimulai pukul 02.00 WIB dan sekitar pukul 03.00 WIB baru mulai memasak.
Tidak hanya ketat saat pengolahannya, SPPG Polda Sumsel memiliki lima kompor yang hampir sama dengan kelas hotel bintang 5.
"Kita memiliki lima kompor high pressure dan dua kompor low pressure, dilengkapi exhaust. Ada juga pengaman untuk pipa gas,” urainya.
Terlebih lagi, semua petugas di SPPG Polda Sumsel termasuk relawan wajib memakai alat pelindung diri (APD), mulai dari head cap, masker, dan alas kaki.
BACA JUGA:Stop Sementara, Dapur MBG di Desa Menang Raya OKI Wajib Penuhi Standar Higienitas
Saat ini SPPG Polda Sumsel memasak sehari untuk 3.463 porsi membutuhkan 245 kg beras.
Terakhir, semua masakan diletakkan di ruang pendinginan agar uap panas keluar sebelum tahap packing.
Sebelum di-packing atau pemorsian, personel dari Bid Dokkes Polda Sumsel melakukan uji makanan melalui pemeriksaan fisik dan rapid test.
"Dan untuk ompreng stainless dicuci bersih lalu dimasukkan terlebih dahulu ke dalam oven pengering untuk memastikan dan menjamin bakteri-bakteri bisa mati pada suhu panas selama 20 menit,” sambungnya.
Tempat pencucian alat-alat masak dan penyimpanannya berbeda dan terpisah dan dicuci pakai air panas dari water heater.
Rasya, ahli gizi SPPG Polda Sumsel mengatakan, pemorsian terbagi porsi besar dan porsi kecil yakni porsi kecil untuk anak TK dan kelas 1–3 SD lalu Porsi besar untuk kelas 4–6 SD dan SMP.
"Menu harian divariasikan dan diunggah pada akun Instagram SPPG Polda Sumsel, ada juga ada yang request menu,” tutupnya.