Selain itu, PBNU menuntut Trans7 dan induk perusahaannya, Trans Corporation, agar bertanggung jawab atas kerusakan sosial yang ditimbulkan.
“Jangan sampai penghinaan ini dibiarkan. PBNU akan mengambil langkah konkret agar masalah ini diselesaikan sesuai koridor hukum,” ujar Gus Yahya dengan mata berkaca-kaca.
Di tengah meningkatnya respons publik, para ulama dan tokoh pesantren mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan menyikapi persoalan dengan tabayyun (klarifikasi).
Namun mereka juga menegaskan pentingnya penegakan etika jurnalistik dan pengawasan terhadap media agar tidak menimbulkan keresahan.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kebebasan pers harus tetap berada dalam *koridor etika, tanggung jawab sosial, dan penghormatan terhadap nilai-nilai agama dan budaya bangsa.