“Om Thob, begitu kami biasa memanggil beliau, adalah pribadi yang sederhana dan tidak neko-neko. Kalau bisa menolong orang lain, beliau pasti bantu. Saya masih ingat ketika baru bertugas di Palembang dan ingin sekolah, beliau langsung mendukung penuh,” kenang dr. Dora dengan mata berkaca-kaca.
BACA JUGA:Lautan Pelayat Antarkan Jenazah Almarhum Al Habib Mahdi Bin Muhammad Syahab
BACA JUGA:Gema Tahlil Jemaah Antar Almarhum Ustadz Solihin Hasibuan ke Peristirahatan Terakhir
Ia menambahkan bahwa ketegasan almarhum berasal dari latar belakangnya sebagai perwira militer.
“Sikap tegasnya bukan berarti keras, tapi karena beliau terbiasa dengan disiplin dan tanggung jawab tinggi.
Meski begitu, beliau tetap rendah hati dan sangat menghargai orang lain. Kalau bukan karena panggilan pengabdian di pemerintahan, mungkin beliau sudah mencapai pangkat lebih tinggi lagi,” ujarnya.
Upacara Pemakaman Penuh Penghormatan. Pemakaman almarhum dilaksanakan dengan upacara militer penuh khidmat di Taman Makam Pahlawan Ksatria Siguntang, Palembang, pada Senin, 13 Oktober 2025.
Upacara dipimpin langsung oleh Inspektur Upacara Brigjen Junaidi, dengan dihadiri keluarga besar, rekan sejawat, pejabat daerah, dan masyarakat yang datang memberikan penghormatan terakhir.
Prosesi berlangsung haru, diiringi doa dan tangis dari para pelayat yang mengenang jasa dan keteladanan almarhum.
Menantu almarhum, Haikal, mewakili keluarga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu selama masa perawatan hingga prosesi pemakaman.
“Kami dari keluarga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim dokter RS Hermina Arcamanik, Kodam II/Sriwijaya, Walikota Palembang, Pemerintah Provinsi Sumsel, dan seluruh pihak yang telah memberikan perhatian dan doa untuk ayah, kakek, dan suami kami tercinta,” ucapnya dengan penuh haru.
BACA JUGA:INNALILLAHI, Sosok Mal An Abdullah Ulama yang Dikagumi Lintas Agama dari Meranjat Ogan Ilir
Haikal juga menyampaikan permohonan maaf dari pihak keluarga.
“Apabila selama bergaul, almarhum memiliki kekhilafan atau urusan yang belum terselesaikan, kami mohon dimaafkan dan akan kami selesaikan dengan penuh tanggung jawab,” imbuhnya.
Brigjen (Purn) H. Thobroni Husin berasal dari keluarga Komering, dengan ayah bernama Rasuan dan ibu Mandayun.