- Akun Google sudah mengaktifkan verifikasi dua langkah
- Tidak memiliki peringatan (strike) yang aktif
- Mematuhi pedoman komunitas YouTube
- Terhubung dengan akun Google AdSense yang valid
BACA JUGA:Platform TikTok Siapkan Segmen Video Berdurasi 1 Jam, YouTube Ketar Ketir?
Dengan kata lain, meskipun Anda sudah berhasil mengumpulkan 100 subscriber, belum ada penghasilan yang bisa cair sebelum channel memenuhi seluruh persyaratan di atas.
Begini Cara YouTube Menghitung Penghasilan
Setelah channel berhasil di monetisasi, barulah Anda bisa mulai menghasilkan uang dari berbagai sumber, seperti iklan, keanggotaan channel, hingga Super Chat.
Namun, penghasilan ini tidak datang secara instan — semuanya dihitung menggunakan beberapa metrik utama.
1. CPM (Cost Per Mille)
CPM adalah bayaran yang diberikan pengiklan untuk setiap 1.000 tayangan iklan di video Anda.
Dari nilai CPM tersebut, kreator biasanya menerima sekitar 55%, sisanya untuk YouTube.
Di Indonesia, nilai CPM rata-rata sekitar US$0.5 atau Rp7.000 per 1.000 tayangan, sedangkan di Amerika Serikat bisa mencapai US$2–4. Nilainya bisa naik turun tergantung lokasi penonton, tema konten, dan musim periklanan.
2. CPC (Cost Per Click)
CPC adalah bayaran yang diterima ketika penonton mengklik iklan. Nilainya lebih tinggi dari CPM, namun tidak semua penonton akan mengklik.