Sementara itu, Ducati justru mengalami hari terburuknya. Marc Marquez, sang juara dunia, jatuh dua kali dalam sesi yang sama di Tikungan 10 dan Tikungan 5.
Meski sempat mencoba bangkit dan naik ke P6, akhirnya ia terlempar ke P11 setelah Yamaha (Rins dan Quartararo) memperbaiki catatan waktu mereka.
Bagnaia pun tak lebih baik. Lap tercepatnya terhapus akibat bendera kuning dari crash Johann Zarco. Ia hanya mampu finis di P16, memastikan kedua pebalap Ducati Lenovo harus memulai Sabtu dari Q1.
Selain Bezzecchi yang memimpin, Luca Marini kembali konsisten dengan Honda di posisi P4. Raul Fernandez (Aprilia) juga tampil mengejutkan dengan menempati P5, diikuti Joan Mir di P6.
Fabio Quartararo dan Alex Rins mengamankan P7 dan P8, sementara Miguel Oliveira (Pramac Yamaha) finis di P9. Alex Marquez menutup posisi 10 besar meski sempat mengalami crash keras.
Hari pertama di Mandalika benar-benar menggambarkan kontras. Honda tampil mengejutkan lewat Marini, Aprilia kuat lewat Bezzecchi, Yamaha bangkit dengan tiga pebalap di 10 besar, sementara Ducatiyang seminggu lalu merayakan kemenangan besar di Jepang terpuruk.
BACA JUGA:MotoGP Jepang 2025: Bagnaia Tercepat, Marquez Angkat Trofi Juara Dunia
Ini pertama kalinya sejak GP Valencia 2023 kedua pebalap pabrikan Ducati sama-sama gagal menembus Q2 langsung. Sebuah tanda bahwa dominasi mereka tidak selalu abadi.
Dengan jadwal Sabtu yang sudah menanti terutama Q1, Q2, dan Sprinttekanan ada pada Ducati. Marquez dan Bagnaia harus bekerja keras jika tak ingin kehilangan posisi strategis untuk balapan utama Minggu.
Di sisi lain, Bezzecchi, Marini, Acosta, hingga Rins dan Quartararo punya momentum positif untuk menjaga tren. Dan bagi penonton, akhir pekan ini adalah janji: setiap sesi bisa berubah jadi drama tak terduga.
Mandalika kembali menunjukkan pesonanyabukan hanya lewat keindahan pantai dan dukungan penonton, tapi juga lewat kisah-kisah penuh kejutan di lintasan.