Dalam setiap lomba Bidar, terlihat bagaimana wajah-wajah para pendayung menahan letih dengan satu tujuan yang sama.
Tidak ada nama yang lebih penting dari nama tim, tidak ada kepentingan yang lebih tinggi dari tujuan bersama.
Di sinilah Bidar benar-benar menjadi cermin jiwa Melayu di tanah Musi yang berakar pada kekompakan, hidup dari kebersamaan, dan tumbuh dari arus solidaritas yang tak pernah putus.
BACA JUGA:Alur Lomba Aman dan Lancar, 3 Kapal KSOP Palembang Ikut Sukseskan Festival Perahu Bidar 2025
BACA JUGA:Perlombaan Perahu Bidar HUT Ke-80 RI di Sungai Komering OKI Dimulai Besok
Suasana Festival Perahu Bidar Tradisional 2025
Hari itu, Sungai Musi berubah menjadi panggung besar yang dipenuhi warna, suara, dan semangat. Sejak pagi, tepian sungai sudah ramai oleh warga yang berbondong-bondong datang membawa keluarga dan menanti perahu bidar melaju.
Terik matahari tidak mengurangi antusiasme, justru semakin menyulut sorak sorai penonton yang berdiri di tepian jembatan maupun dermaga.
Terik matahari tidak mengurangi antusiasme penonton festival perahu bidar-- (foto:handa)
Deretan perahu Bidar tampil gagah dengan ukiran-ukiran khas Palembang yang menghiasi badan perahu, berpadu dengan warna mencolok merah, kuning, biru, hijau seperti parade budaya di atas air.
Ketika bendera start dikibarkan, suasana mendadak hening sejenak, lalu pecah oleh hentakan dayung yang serentak membelah air. Riuh tepuk tangan dan teriakan dukungan menggema, seakan seluruh kota menyatu dalam aliran Sungai Musi.
BACA JUGA:Pemkab OKI Gelar Perahu Bidar HUT Ke-80 RI, Start di Kelurahan Jua Jua
BACA JUGA:Ratu Dewa Minta Festival Perahu Bidar Tradisional 2025 Lebih Tertib dan Meriah
Festival Bidar Tradisional 2025 menjelma menjadi pesta rakyat. Bidar menyatukan orang tua, anak-anak, pejabat, dan pedagang kaki lima dalam satu ruang kebersamaan.
Dari suara pedagang yang menawarkan pempek, aroma kopi hitam yang diseduh di warung pinggir sungai, hingga keceriaan penonton yang saling bersorak, semuanya menjadi bagian dari narasi besar tentang kehidupan Palembang yang berakar di Sungai Musi.
Kembali ke hasil FGD, penggiat budaya Palembang Hidayatul Fikri, Ketua Tim 11 Percepatan Pemajuan Kebudayaan Kota Palembang, mengingatkan Festival Perahu Bidar semestinya tidak hanya menjadi tontonan tahunan.