Jika benar Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah, keuntungan berlipat bisa didapat: Persiapan matang tanpa hambatan geopolitik.
Dukungan publik penuh di stadion. Lawan-lawan dari Timur Tengah kemungkinan datang dengan kondisi mental terpecah.
Ketua PSSI, Erick Thohir, meminta seluruh elemen tim tetap fokus pada aspek teknis: fisik, taktik, dan mental.
“Soal politik biarlah jadi urusan FIFA dan pemeintah yang punya kapasitas. Tugas kita adalah berjuang di lapangan,” ujarnya.
BACA JUGA:WOW, Adrian Wibowo Masuk Squad Piala Dunia Antar Klub LA FC vs Chelsea
Kualifikasi Piala Dunia kali ini bukan sekadar tentang siapa yang lebih kuat di lapangan. Konflik geopolitik ikut menjadi faktor penentu.
Israel dengan agresinya memicu ketidakpastian, FIFA dipaksa mengambil langkah tegas, dan Indonesia berpotensi mendapat durian runtuh sebagai tuan rumah alternatif.
Namun pada akhirnya, mimpi menuju Piala Dunia tidak bisa hanya bergantung pada faktor eksternal. Timnas Garuda harus memastikan satu hal: tampil percaya diri, tajam, dan siap menghadapi siapapun, di manapun.