BPBD PALI Catat 29 Kasus Karhutla Sepanjang Agustus 2025, Warga Diminta Waspada

Kamis 04-09-2025,15:57 WIB
Reporter : Fadly
Editor : Edward Desmamora

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, mencatat sebanyak 29 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama Agustus 2025.

Meski jumlah ini relatif lebih rendah dibandingkan kabupaten lain di Sumsel, ancaman kebakaran tetap harus diwaspadai.

Kepala BPBD PALI, Ahmad Hidayat, mengungkapkan bahwa wilayah PALI termasuk salah satu daerah rawan karhutla. Untuk itu, langkah-langkah penanganan cepat terus dilakukan, baik melalui pemadaman darat maupun koordinasi dengan tim provinsi untuk pemantauan udara.

Upaya Penanggulangan dan Patroli Rutin

Menurut Ahmad, BPBD PALI tidak hanya mengandalkan pemadaman saat kebakaran terjadi, tetapi juga mengedepankan langkah pencegahan.

BACA JUGA:Bersyukur! Tenaga Honorer Wajib Diangkat Jadi PPPK Paling Lambat 1 Oktober 2025 Sesuai UU ASN

BACA JUGA:Bikin Dunia Mencekam! 4 Gerhana Paling Menyeramkan, Salah Satunya Terjadi di Tanah Air

“Selama Agustus tercatat ada 29 kasus karhutla di PALI. Kami sudah melakukan pemadaman darat, koordinasi pemantauan udara, serta rutin mengerahkan tim patroli ke titik-titik rawan,” jelasnya.

Selain itu, BPBD juga meningkatkan koordinasi dengan aparat desa serta masyarakat. Sosialisasi tentang larangan membakar lahan terus dilakukan untuk menekan potensi penyulutan api baru.

Peran Curah Hujan dan Tantangan Musim Kemarau

Di tengah ancaman karhutla, curah hujan yang masih turun di beberapa wilayah PALI cukup membantu mengurangi penyebaran api.

Namun, Ahmad Hidayat mengingatkan bahwa puncak musim kemarau masih berlangsung pada September 2025, sehingga kewaspadaan tidak boleh menurun.

BACA JUGA:Eksepsi Sidang Korupsi Disperindag PALI, Brisvo Bongkar Adanya Aliran Dana Rp932 Juta ke Ir Hj Sri Kustina

BACA JUGA: Bingung Pilih HP Baru? Infinix Hot 60i, Note 50 Pro atau Tecno Pova 7 Ultra yang Paling Cocok Buat Kamu?

“Curah hujan memang cukup membantu, tetapi kita tetap siaga. Musim kemarau masih panjang dan potensi kebakaran bisa meningkat,” tambahnya.

BPBD PALI mengimbau agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar. Cara tradisional tersebut terbukti menjadi salah satu pemicu utama karhutla yang sulit dikendalikan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan. Kalau ada titik api, segera laporkan ke BPBD agar bisa cepat ditangani,” tegas Ahmad Hidayat.

Kategori :