Hal ini sekaligus memperlihatkan bahwa BYD berusaha menghapus stigma mobil listrik China yang sering dianggap hanya bermain di segmen murah.
BACA JUGA:Harga Mobil Listrik Turun Terus, Tapi Beneran Lebih Murah dari Mobil Bensin?
Namun, muncul juga pertanyaan soal relevansi produk ini di pasar. Harga Yangwang U9 kabarnya dibanderol lebih dari 1,6 juta yuan atau setara dengan sekitar Rp3,5 miliar.
Jelas bukan untuk konsumen biasa. Banyak pengamat menilai bahwa U9 lebih ke arah branding sebuah “halo car” yang tugasnya bukan mendatangkan volume penjualan, melainkan meningkatkan citra BYD sebagai produsen global berkelas.
Strategi semacam ini sebenarnya sudah lazim di dunia otomotif, di mana produk flagship sering digunakan untuk menaikkan pamor seluruh lini produk.
Sementara itu, Tesla yang dulu sempat gembar-gembor soal Roadster baru, kini justru terlihat tertinggal.
BACA JUGA:Lebih Hemat Rp280 Ribu! Ini Hitungan Biaya Mobil Listrik vs Bensin untuk 400 Km
Roadster generasi kedua yang dijanjikan Elon Musk sejak 2017 hingga kini belum juga masuk jalur produksi.
Bahkan rumor terakhir menyebutkan proyek itu terancam ditunda lagi akibat fokus Tesla yang terpecah pada Cybertruck dan pengembangan robotaxi.
Fakta ini membuat banyak orang menganggap Yangwang U9 sebagai “kemenangan moral” BYD atas Tesla, karena mereka berhasil mewujudkan sesuatu yang selama ini hanya dijanjikan.
Tak sedikit yang melihat langkah BYD ini sebagai strategi jangka panjang. Dengan U9, mereka memperlihatkan kemampuan teknologi di level tertinggi.
BACA JUGA:Mobil Listrik: Tren Masa Depan atau Sekadar Gimmick Modern
BACA JUGA:Mobil Listrik Murah Tapi Mewah, Chery Icar V23, Siap Ancam Dominasi Jepang, Cek Begini Speknya
Dampaknya, konsumen akan semakin percaya bahwa BYD punya keahlian teknik yang tak kalah dengan produsen legendaris dari Eropa atau Amerika.